Bentuk Terpadu Amankan Aset, KIT Resmi jadi Kawasan Industri Strategis Nasional

Rabu, 22 Januari 2020

Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT berfoto bersama Kajari Pekanbaru Andi Suharlis, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya dan Komandan Kodim 0301/Pekanbaru Kolonel Inf Edi Budiman usai pertemuan bersama, Jumat (24/1/2020).

PEKANBARU- Pengembangan Kawasan Industri Tenayan (KIT) kini jadi prioritas. Apalagi setelah masuk jadi 14 kawasan industri strategis nasional di Pulau Sumatera. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengkoordinasikan pengamanan kawasan ini dengan melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru.

Pertemuan bersama Forkopimda Kota Pekanbaru ini digelar, Jumat (24/1). Hadir Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pekanbaru Andi Suharlis, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya dan Komandan Kodim 0301/Pekanbaru Kolonel Inf Edi Budiman.

Dijelaskan Wako Pekanbaru, pertemuan bersama Forkopimda Pekanbaru digelar dalam rangka koordinasi pengamanan aset pemerintah kota di KIT. "Kami mengajak semua pihak bersinergi dalam upaya menjaga keamanan aset pemerintah kota di KIT. Upaya pengamanan ini untuk memastikan program strategis ini berjalan," jelasnya.

Pengamanan penting kata dia, karena saat ini juga KIT menjadi satu dari 14 kawasan industri strategis di Sumatera. Dalam pada itu, kawasan regional Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan (Pekansikawan) juga menjadi satu dari 21 kawasan metropolitan prioritas nasional. "Bila ada gangguan keamanan, semua program strategis ini tentu tidak berjalan. Maka kita harus bersinergi dalam mengamankan aset di KIT," imbuhnya.

Lahan KIT di Kecamatan Tenayan Raya awalnya memiliki luas 306 hektare. Dari jumlah ini, 40 hektare di antaranya sudah berdiri dan beroperasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 220 MW. Di sana Pemko Pekanbaru akan mengoptimalkan 266 hektare lahan yang ada. Di sana sekarang sedang berjalan pembangunan PLTGU 275 MW. "Nilai kedua PLTU ini mencapai Rp7 triliun. Pemerintah kota sedang melakukan percepatan di sekitar KIT," urainya.

Wako berharap, pertemuan yang digelar jadi awal yang baik dalam upaya pengembangan KIT. Ia menyebut bahwa satu aset yang jadi fokus pengamanan adalah lahan seluas 266 hektare. Ke depan, ada rencana 1.500 hektare lahan lagi bakal dibebaskan di Tenayan. "Dengan ditetapkan kawasan strategis, tahap pertama 1500 lebih hektare dari 3.000 hektare direncanakan industri hilirisasi agro dari crude palm oil (CPO)," urai Firdaus.

Dia meyakini, dengan dibukanya kawasan itu akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan. Sebab, investasi yang bakal ditanam di lahan seluas itu mencapai Rp28 triliun. "Ini akan membuka lapangan pekerjaan nanti 155 ribu lapangan pekerjaan dan akan membutuhkan investasi Rp28 triliun. Maka sebab itu, pusat dan daerah harus bersinergi," imbuhnya.

Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Azwan menyebut, usai pertemuan ini, akan dibentuk tim terpadu pengamanan aset KIT sebagai kawasan industri strategis nasional. Ada berbagai unsur dalam tim ini. "Ada dari Pemko, kepolisian dan unsur TNI. Jadi keberadaan tim ini melibatkan lintas sektor," jelasnya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya menyebut, jajarannya di Pe­kanbaru siap mendukung upaya pengembangan KIT. Apa­lagi sudah menjadi kewa­jiban bagi jajaran Polresta un­tuk mengamankan proses pem­bangunan di Pekanbaru. "Kami siap mengamankan pi­hak yang menganggu proses p­engemba­ngan KIT," tegasnya.(Advertorial).