Semua Warga Pendatang, Lima Manusia Perak Diamankan Satpol PP

Kamis, 23 Juli 2020

Lima Manusia Perak Diamankan Satpol PP

PEKANBARU- Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru mengamankan lima orang manusia perak yang menjalankan aktivitas mengamen mengharap pemberian  uang dari pengguna jalan dengan cara dan gaya yang tergolong unik, Rabu, (22/7/2020).

Betapa tidak, untuk menarik simpati dan perhatian warga, manusia perak rela membaluri sekujur tubuh mereka dengan cat berwarna silver kemudian bertingkah seperti patung.

Adapula yang menari bahkan hingga memukul alat berupa kotak yang memang sudah mereka persiapkan sambil menyanyikan lagu yang tak jelas maksud dan artinya. Bukan hanya  di pinggir jalan tapi sampai ke tengah jalan.

Tak ayal, kegiatan itu dinilai sangat meresahkan warga pengguna jalan karena dapat memicu kemacetan sebab manusia perak bukan hanya berdiri di pinggir jalan tapi berputar- putar mengelilingi dari satu pengendara ke pengendara lain.

Plh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru, Burhan Gurning, mengatakan, lima manusia perak yang diamankan bukan berasal dari Kota Pekanbaru tapi merupakan pendatang dari daerah luar. 

Menurut Gurning, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru itu, kegiatan yang dijalankan manusia perak sudah banyak dilaporkan warga karena  mengganggu ketertiban umum sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002.

" Iya, sudah kami amankan manusia perak itu dari Jalan Cempaka kemarin, semuanya warga pendatang. Sebelum menjamur dan bertambah banyak,  makanya aktivitas seperti itu dihentikan dan pelakunya kami amankan. Sekarang sudah diserahkan ke Dinas Sosial," kata Burhan Gurning, Kamis, (23/7).

Menurut pengakuan manusia perak itu, di Pekanbaru mereka menempati satu tempat tinggal yakni di Jalan Teuku Umar, namun berasal dari daerah dan provinsi yang berbeda beda.

Pertama YD, berasal dari Medan, JK, asal Bandar Lampung, RI, Muaro Bungo, Jambi, ZD, Muaro Bungo, Jambi dan HS, berasal dari Mentawai, Nias.

Salah seorang warga pengguna jalan bernama Satria, mengatakan, keberadaan manusia perak bukan hanya tertumpu pada satu jalan saja namun selalu  berpindah- pindah sesuai keinginan mereka.

" Kemarin saya lihat mereka di Jalan Diponegoro, sebelumnya juga perah di Jalan Patimura. Awalnya saya kaget juga, biasanya manusia perak itu cuma ada di daerah Jawa. Tapi baguslah diamankan sebelum menjamur dan semakin meresahkan," imbuhnya.***