Kompol IZZ Disergap Bawa 16 Kg Sabu, Kapolda : Sejak Ditangkap Dia Bukan Polisi Lagi

Sabtu, 24 Oktober 2020

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi memimpin ekspose. (klikmx).

PEKANBARU- Wajah Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi SH SIK MSi tampak memerah, menggambarkan kemarahannya atas keterlibatan oknum polisi berpangkat Kompol, dalam peredaran narkoba 16 Kilogram, Ahad (24/10/2020) di halaman Mapolda Riau.

Dengan tegas ia mengatakan, sejak ditangkap IZZ usia 55 tahun, bukan lagi berstatus anggota Polri.

Bahkan, Agung menyebut bahwa IZZ ini termasuk penghianat bangsa.

''Jangan sebut dia anggota Polri. Karena sejak ditangkap, dia bukan bagian dari Polri,'' tegas Kapolda, dikutip dari klikmx.com.

Agung bahkan meminta, agar He orang yang bertindak sebagai pengendali peredaran sabu ini, agar menyerahkan diri.

Sedikit informasi, kata Kapolda, untuk IZZ akan dikoordinasikan ke pengadilan agar diberikan hukuman yang berat. Tujuannya, agar menjadi pelajaran bagi personel lain agar betul-betul menjalankan tugas mengabdi kepada negara.

Sementara ini, menurut hasil interogasi. Antara IZZ oknum polisi, dan HW rekannya yang diamankan Jumat (23/10/2020) malam mereka mengaku hanya bertindak sebagai kurir.

''Yang mengendalikan kedua orang ini adalah He, saat ini sedang kami kejar. Saya himbau segera menyerahkan diri, kalau tidak saya akan kejar kemanapun,'' tegas Kapolda.

Dalam gelar kasus ini, hanya HW yang dihadirkan. Sedangkan IZZ, sebut Kapolda, masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau, untuk operasi mengeluarkan peluru yang bersarang di punggunnya.

Menerangkan sebelum proses penangkapan. Awalnya, anggota Harimau Kampar, dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, mendapat kabar akan ada transaksi narkoba di Jalan Parit Indah, Pekanbaru.

Sebelum penangkapan, informasi nya, ada dua penumpang mobil jenis Opel Blazer akan menjemput sabu 16 Kilogram di Parit Indah.

''16 Kilogram sabu ini, dimasukkan kedalam dua tas ransel warna hitam dan coklat,'' ungkap Kapolda.

Setelah kendaraan pelaku diketahui, dan serah terima barang bukti sabu. Lalu petugas langsung membuntutinya dan melakukan pengejaran.

Setibanya, di Jalan Soekarno-Hatta, oknum polisi yang mengemudikan mobil panik, mengetahui diikuti petugas. 

Bahkan, beberapa kali, ia menabrak kendaraan yang berada di depannya. Sehingga ditakutkan membahayakan pengendara lainnya.

''Karena membahayakan, petugas terpaksa menembak mobil tersebut,'' terang Kapolda.

Tindakan tegas, sebut Kapolda terpaksa dilakukan mengingat bahwa IZZ ini memiliki senjata.

Tindakan tegas ini sambung Kapolda, karena penangkapan tidak lagi bisa dilakukan secara baik-baik. 

''Untuk memberantas narkoba, saat ini tidak lagi harus dengan jalan pelan-pelan. Tapi harus dengan cara yang lebih agresif dan lebih tegas,'' pungkas Kapolda.***