Lazada Diretas, 1,1 Juta Akun Pengguna Terdampak

Ahad, 01 November 2020

Lazada melaporkan data pengguna telah diretas. (Foto: AFP)

SINGAPURA- Lazada melaporkan data pengguna telah diretas. Informasi pribadi yang diakses secara ilegal mencapai 1,1 juta akun pengguna, termasuk di dalamnya nama, nomor telepon, alamat email, kata sandi terenkripsi dan sebagian nomor kartu kredit.

Perusahaan e-commerce asal Singapura itu mengatakan, data yang dicuri adalah informasi pribadi dari database lengan grosirnya RedMart, yang sudah kedaluwarsa lebih dari 18 bulan. Lazada mengatakan, data tersebut terakhir kali diperbarui pada Maret 2019.

"Informasi pengguna yang diakses secara ilegal termasuk nama, nomor telepon, email dan alamat surat, kata sandi terenkripsi dan sebagian nomor kartu kredit," ujar juru bicara Lazada dikutip dari Reuters, Sabtu (31/10/2020).

Perusahaan milik Alibaba itu mengatakan, telah bergerak cepat untuk segera memblokir akses ke database dan data pelanggan, untuk mencegah peretasan lebih luas. Lazada sedang menyelidiki pelanggaran data dan telah melaporkan kejadian ke Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura.

"Kami telah mengambil tindakan segera untuk memblokir akses tidak sah ke database. Melindungi data dan privasi pelanggan kami adalah prioritas utama, dan kami bekerja dengan cepat untuk menyelesaikannya,” kata Lazada, dikutip dari iNews.id.

Dalam email kepada pelanggan, Lazada mengatakan, menemukan pelanggaran pertama kali pada Kamis (29/10/2020) sebagai bagian dari pemantauan proaktif. Perusahaan memastikan data pelanggan terbaru untuk saat ini tidak terpengaruh.

"Kata sandi akun Lazada Anda saat ini dilindungi oleh enkripsi. Sebagai langkah pengamanan lebih lanjut, kami telah mengeluarkan Anda dari akun yang ada, dan Anda akan diminta untuk memasukkan kata sandi baru setelah Anda masuk," kata perusahaan.

Pelanggan diminta untuk waspada terhadap email spam yang meminta informasi pribadi. Perusahaan mengatakan, aplikasi Lazada tidak akan meminta pelanggan untuk memverifikasi informasi pribadi untuk saat ini.***