Sempena HUT Pekanbaru ke- 237, Firdaus-Ayat Sampaikan Keberhasilan Satu Dekade Pimpin Kota Pekan Baru

Senin, 28 Juni 2021

PEKANBARU-Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Pekanbaru ke-237 berlangsung Rabu, 23 Juni 2021, Pemerintah Kota Pekanbaru merayakan momen berharga tersebut bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), secara virtual di tempat kerja mereka masing-  masing.

Dipimpin langsung Wali Kota Pekanbaru, Firdaus,MT,  bersama Wakil Walikota, Ayat Cahyadi.

Di tahun 2021 ini, merupakan terakhir walikota bersama wakilnya memimpin upacara hari jadi itu seiiring dengan sudah satu dekadenya mereka memimpin di Kota Pekanbaru .

Dalam kata sambutannya, Firdaus, menjelaskan, tentang  asal muasal kota Pekanbaru  sejak dulu hingga kini. Banyak sudah perubahan-perubahan yang terjadi di kota Pekanbaru, baik dari segi pembangunan daerah hinggga perubahan tata kota, ekonomi dan sosial budaya.

" kami berharap kepada semua komponen masyarakat mulai dari pemerintah, alim ulama, cerdik pandai dan lainnya untuk saling bahu membahu dan bekerjasama untuk memajukan kota Pekanbaru sehingga apa yang menjadi harapan kita agar kota Pekanbaru menjadi kota metropolis yang madani dapat terwujud di masa yang akan datang,"jelasnya.

Firdaus, memaparkan, berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visinya, berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru tahun periode 2012-2017.

Di tahun pertama itu yang dilakukan adalah sensing atau membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek. Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek, yaitu, Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan.

Ada tiga modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu, dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar  4,5% pertahun dengan komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama. 

Kota Pekanbaru, kata walikota, memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Dengan letak strategis, berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Hal itulah yang menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan, kami melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA. Yakni, penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi, Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup,  dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kemudian pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan," katanya.

Wako, melanjutkan, dari sisi pemberdayaan, tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas.

Dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi, berhasil mengimplementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. 

Program itu merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Selama 5 (lima) tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang sudah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Mewujudkannya sebagai kota metropolitan dengan masyarakat sejahtera terukur. 

Dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinannya itu, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru lima tahun ke depan setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode kedua. 

Pada periode kedua itu, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar. 

Maka ditetapkan lima misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017 - 2022, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi.

Mewujudkan pembangunan masyarakat Madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu. Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik.

Kemudian mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri. Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City. 

Terakhir Pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat,  cepat, tepat, murah dan lebih baik.

"Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang menerapkan 6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility,  dan Smart Living," terangnya. 

Untuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). Dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi, pada tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau. Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32.

Dimasa satu dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur, diantaranya 1.506 Kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru - Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru. 

Saat ini Firdaus memiliki cita-cita membawa Pekanbaru menjadi kota terbesar di Pulau Sumatera. Lewat kota baru, yang di sebut Bandaraya Tenayan, didukung dengan sejumlah infrastruktur, ia yakin mampu meraih cita-cita ini. 

Pemko Pekanbaru menyiapkan lahan seluas 10.000 hektare di Kecamatan Tenayan Raya untuk pembangunan kota baru. 

Wali Kota Pekanbaru, Dr Firdaus , MT menyebut, selain pusat pemerintahan, di sana pemerintah kota bakal membangun kawasan industri dan kawasan bisnis.

"Kami menyebutnya Bandaraya Tenayan. Kita rencakan dan kita desain dengan skala kota 10.000 hektare," jelasnya. 

Menurutnya, pusat pemerintahan kota bakal dibangun di lahan seluas 300 hektare. Sementara tanah yang telah dibeli Pemko saat ini 130 hektare untuk pusat pemerintahan. Disana juga bakal dibuat danau pada lahan basah sekitar 60 hektare. 

Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga bakal dibangun pada kawasan itu. Ada juga rencana pembangunan hutan kota. Disana juga ada Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang direncanakan berdiri di lahan seluas 3.700 hektare dan telah masuk RPJMN. 

"Lalu kawasan bisnis dan pusat jasa serta pemukiman. Jadi 10.000 hektare itu, dalam 10-15 tahun paling lama 25 tahun kedepan, maka Pekanbaru akan menjadi kota terbesar di Pulau Sumatera," tutupnya.(Advertorial).