Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru Muhammad Amin, saat mengahadiri Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana tahun 2020.
PEKANBARU- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, membentuk Satuan Tugas Peduli Stunting (Satgas Penting) untuk mencegah kasus stunting atau kekurangan gizi terhadap anak usai 2 tahun ke bawah.
"Satgas Penting kita ini sekarang sudah ada di 13 kecamatan. Kalau berdasarkan kecamatan lama (12 kecamatan), itu sudah terbentuk 100 persen," ungkap Kepala Dinas Dalduk KB Muhammad Amin, usai memimpin kegiatan Orientasi dan Pelatihan Teknis Pengelolaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPKS, PIK-R, dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/UPPKS) Edukasi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Bagi Ibu dan Kelurga, bertempat di aula kantor instansi tersebut, Senin (4/10/2021).
"Kalau untuk kecamatan baru, secara administrasi memang sudah berjalan, tetapi dalam penanganan kegiatan masih bersama dilakukan (dengan kecamatan induk)," ulasnya.
Disampaikan Amin, Satgas Penting yang telah dibentuk itu berisikan sejumlah remaja di masing-masing kecamatan.
"Rata-rata satu kecamatan ada 10 orang kadernya. Itu sudah paling sedikit," ujar dia.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Penting seperti memberikan pembinaan terhadap calon pengantin dan menyampaikan pesan kepada ibu hamil agar menjaga asupan gizi selama masa kehamilan.
"Ibu hamil itu mereka kunjungi dan diajak rutin memeriksa kehamilan dan imunisasi. Kalau itu dilakukan, Insyaallah stunting bisa kita atasi," paparnya.
Kemudian setelah ibu hamil bersangkutan melahirkan, Satgas Penting akan memberikan pendampingan hingga anak/bayi berusia dua tahun ke bawah atau biasa disebut Baduta.
"Jd sejak 0 tahun, itu sudah menjadi perhatian. Untuk itu, Satgas Penting ini harus memiliki data tentang berapa ibu hamil, yang baru melahirkan, karena itu akan menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan," tutupnya.***