Dewan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Kristanto ST dan managemen PT RAPP. (Istimewa).
PANGKALAN KERINCI - Komitmen dalam mengimplementasikan energi bersih sekaligus mendukung upaya mengurangi emisi di lingkungan kerja, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari Grup APRIL memboyong dua bus listrik sebagai moda transportasi untuk karyawan.
Hal ini diapresiasi oleh Dewan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Kristanto ST pada saat mencoba kendaraan yang saat ini menjadi favorit bagi karyawan perusahaan pulp and kertas di Pangkalan Kerinci ini, Rabu (13/10).
"Bus ini sangat bagus sebagai transportasi untuk karyawan. Ini sesuai dengan kebijakan energi nasional kita dalam mendorong kendaraan ramah lingkungan. Selain itu bus listrik ini juga mendukung pelaksanaan Perpres No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan," ujar Nanang didampingi perwakilan dari Dinas ESDM Provinsi Riau, Rudi Hartono.
Nanang berharap apa yang dilakukan PT RAPP dalam mengurangi emisi juga diikuti oleh perusahaan lainnya yang ada di Riau.
Dalam kunjungan tersebut, para perwakilan ESDM mendapat paparan dari General Manager Environment dan License, Kasman bahwa bus listrik ini sesuai dengan komitmen perusahaan dalam visi APRIL 2030 untuk memberikan dampak positif bagi iklim, alam dan masyarakat dalam satu dekade mendatang.
"Kami selalu mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional kami. Salah satunya dengan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil," jelas Kasman.
Untuk diketahui, Visi keberlanjutan perusahaan, APRIL 2030 bertujuan untuk memenuhi tantangan dekade berikutnya dan memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan masyarakat dan tetap menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan melalui strategi Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan Berkelanjutan.
Selain itu, pada tahun 2030, perusahaan berharap untuk mencapai emisi bersih nol karbon terkait pemanfaatan lahan; mampu bertahan terhadap terhadap perubahan iklim; dan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari wilayah operasional sembari memastikan transformasi bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.***