Alih Fungsi SDN 1 jadi Perluasan Pasar, Saiman : Pemko Buat Kebijakan Sporadis

Ahad, 02 Januari 2022

(DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU- Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengalihfungsikan Sekolah Dasar Negeri 1 di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru menjadi perluasan pasar menimbulkan polemik dari berbagai pihak terutama bagi orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di sana.

Bukan hanya itu, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan, juga mengkritisi rencana tersebut mengatakan, Pemko Pekanbaru membuat kebijakan sporadis.

Menurut dia, jika Pemko beralasan jumlah siswa di SDN I itu sudah tidak proporsional atau berada di lokasi pasar,  Saiman, justru mengatakan kondisi seperti itu sudah sejak lama mengapa baru kini rencana itu dimunculkan.

" Kondisi seperti itu sudah lama, jadi kebijakan itu tidak bisa dikelola secara sporadis. Kalau memang begitu harus mengalihfungsikan bangunan sekolah untuk perluasan pasar dengan berbagai alasan kelihatan bahwa pemerintah kota dikelola tanpa konsep," tegas Saiman, Minggu, (2/1/2022).

Kalau mau bicara tentang konseptual pembangunan di kota tentu dalam mengelola organisasi pemerintah harus dengan perencanaan yang kuat sesuai dengan visi- misi pemimpin Kota Pekanbaru.

Tapi kalau kebijakan yang dikeluarkan secara sporadis jelas akan membuat masyarakat bingung. Padahal kebijakan pemerintah itu seyokyanya harus dikembalikan kepada kesejahteraan rakyat karena itu dalil.

" Jadi kalau melanggar dalil patut diduga bahwa kebijakan yang dimunculkan hanya untuk sekelompok orang atau bisa jadi saja untuk kepentingan proyek karena dalil pernegara itu tidak dipegang yang akan menjadi persoalan dasar. Itulah makanya ada demonstasi dan unjuk rasa dari berbagai pihak terhadap resistensi dalam konteks struktur kebijakan pemerintah," cetusnya.

Saiman, juga mengatakan, kalau pemerintah kota misalnya akan menjadikan Pekanbaru sebagai kota jasa dan perdagangan lantas harus mengalihfungsikan sekolah atau membongkarnya, dia menegaskan itu suatu hal yang kontradiktif.  Karena apapun ceritanya, masyarakat Kota Pekanbaru butuh pendidikan yang akan mencetak SDM andal di kota jasa dan perdagangan.

" Harus ada sinergitas. Pendidikan penting, menjadikan Pekanbaru kota jasa dan perdagangan juga penting, di situlah kemampuan seorang pemimpin
mendesain kebijakan politisnya sehingga tidak ada satu segmenpun yang dikorbankan. Tapi kalau begitu mengalihfungsikan bangunan sekolah
menjadi perluasan pasar sama saja dengan Zero-sum game. Satu menang dan satunya babak belur. Kita tidak ingin kota jasa dan perdagangan lahir
di atas SDM yang tidak memadai," tutup Saiman.

Dikutip dari website resmi Pemko Pekanbaru, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus meminta wali murid mendukung dan memahami kebijakan Pemerintah
Kota (Pemko) menutup dan memerger SD Negeri 1 di Jalan Ahmad Yani. 

"Kita harapkan tentu pemahaman dari orang tua murid. Jangan khawatir. Kami harap orang tua paham dan mendukung kebijakan yang telah kita
ambil," harap Walikota, Selasa (28/12/2021). 

Walikota menyebut, jumlah murid sekelas lembaga pendidikan, sekolah itu juga sudah tidak proporsional lagi. Kebijakan penutupan sekolah itu
dianggap tepat agar aktivitas pendidikan itu berjalan efektif. 

"Maka oleh sebab itu kita tutup SD 01. Kemudian anak-anak dipindahkan tidak jauh dari sana. Hanya beberapa ratus meter saja. Jadi jarak sekolah
yang kita gabung tempat mereka belajar juga hanya 200 atau 300 meter saja dari sana," kata Walikota. 

Ia menambahkan, jika SD Negeri 1 dipertahankan, dan sekolah tempat murid itu dipindahkan juga tidak digabungkan, dikhawatirkan kedua sekolah
itu tidak berjalan dengan baik. 

"Kalau kita buka keduanya, yang ini sedikit yang itu sedikit, terus kita buka keduanya itu tidak efektif. Maka salah satunya harus kita gabung," jelasnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, yang dikutip dari pemberitaan di website resmi milik
Pemko Pekanbaru.

Mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru segera memindahkan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 ke sekolah lain. Pasalnya, sekolah
tersebut berada di dekat pasar ikan di pagi hari. 

"Terkait SD Negeri 1, kami sudah melakukan kajian. SD Negeri 1 itu berada di area pasar," ujar Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas usai rapat
dengan Komisi III DPRD, Selasa (28/12/2021). 

Pendidikan itu perlu kenyamanan. Sementara, SD Negeri 1 itu berada di dekat pasar ikan. 

"Tentu, pasar ikan itu mengeluarkan bau yang tidak sedap. Murid SD tak akan nyaman," ujar Ismardi. 

Sekolah itu juga berada di Jalan Ahmad Yani. Pada pagi hari, Jalan Ahmad Yani dipenuhi pedagang hingga pukul 08.00 WIB. 

Sementara, SD Negeri lainnya ada beberapa tak jauh dari SD Negeri 1. Disdik melihat aspek efektivitas dan efesiensi. 

Jadi, murid-murid SD Negeri 1 ini akan dipindahkan ke sekolah lain. Sehingga, murid SD Negeri 1 tetap bisa belajar.

"Tak akan ada yang dirugikan. Kami maksimalkan SD Negeri lain yang muridnya di bawah 200 orang. Kami menjamin murid SD Negeri 1 tetap
mendapatkan pendidikan," tegas Ismardi.***