Foto dok BBKSDA Riau
PEKANBARU - Tim Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) menerima laporan penampakan sejumlah beruang di Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Atas laporan itu, tim langsung bergerak cepat turun ke lokasi, pada Senin (30/5/2022) kemarin.
Kemunculan beruang itu dikabarkan terpantau di lokasi ternak madu milik Tengku Feri Remu, yang berlokasi di kebun sawit milik Ujang Walet.
Plt Kepala BKSDA Riau Hartono mengatakan, tim sudah diturunkan melakukan mitigasi dan sosialisasi terhadap warga untuk mencegah terjadinya konflik.
"Tim sudah turun melakukan mitigasi," kata Hartono, Jumat (3/6/2022) malam.
Menurut informasi yang diterima, penampakan beruang pertama kali dilihat Yanto selaku penjaga kotak lebah madu, pada Senin (30/5/2022) kemarin.
Karena ketakutan, Yanto lantas mengadu kepada pemilik sarang madu Tengku Feri Remu. Selanjutnya, diteruskan melapor kepada Kades Penarikan.
"Tim mitigasi turun setelah mendapat laporan Kades setempat," ujar Hartono.
Dari laporan penjaga ternak madu, Yanto mengatakan, ada sekitar 2 hingga 3 beruang madu yang muncul.
"Munculnya sekitar 2 minggu ini," lanjut Hartono.
Akibat kemunculan beruang itu, warga kata Hartono menjadi takut dan resah hingga meminta bantuan pihaknya.
"Kades menyampaikan dan memohon agar kami segera menangkap beruang tersebut agar tidak terjadi korban baik dari masyarakat maupun beruang madu," ujar Hartono.
Sejak dilaporkan, Tim Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I langsung diturunkan melakukan mitigasi. Dengan melakukan pengecekan dan pemeriksaan lokasi tempat kejadian.
"Berdasarkan temuan jejak dan kerusakan pada kotak lebah madu, Tim menganalisa bahwa dugaan kuat memang akibat adanya aktivitas beruang madu di sekitar lokasi tersebut," kata Hartono.
Selain itu, analisa itu juga diperkuat juga dengan hasil rekaman yang dikirim pelapor. Adanya penampakan beruang sekitar 2 atau 3 ekor.
Sedangkan, untuk mengantisipasi konflik satwa dan manusia, Tim menyampaikan agar dilakukan pemagaran menggunakan seng dengan posisi alur seng berdiri dan rapat serta memasang bunyi-bunyian dari kaleng bekas susu yang diikat ke sekeliling tempat penyimpanan kotak lebah.
"Tujuannya mencegah beruang memanjat atau masuk ke lahan penyimpanan kotak lebah madu tersebut. Tim juga meminta agar warga tidak anarkis terhadap satwa yang dilindungi karena dapat dikenai sanksi hukum," jelas Hartono.***