Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho. (grc).
PEKANBARU–Dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa SMAN dan SMKN di Pekanbaru, Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, mendapatkan informasi bahwa Plt Kepala Dinas Pendidikan, Job Kurniawan, menggelar pertemuan dengan para kepala sekolah.
Pertemuan itu, menurut Agung, bukan pertemuan resmi, karena undangan rapat hanya disampaikan lewat pesan WhatsApp saja. Kemudian rapat juga dilaksanakan di tempat yang dinilainya agak tersembunyi.
"Berdasarkan pengakuan Kepsek SMAN 5 Pekanbaru, pertemuan itu dilakukan di Gedung Autis, Jalan Arifin Ahmad, dihadiri oleh Plt Kadis beserta Kabid-nya," kata Agung, dikutip dari https://www.goriau.com, Jumat (22/7/2022).
Disanalah, Dinas Pendidikan meminta kepada pihak sekolah untuk menampung siswa diluar PPDB tanpa petunjuk teknis yang jelas. Dinas memaksakan kehendak, meskipun sejumlah kepala sekolah menyatakan keberatan.
Tak hanya Kepsek SMAN 5 saja, Kepsek SMAN 10 Pekanbaru juga mengakui adanya pertemuan itu. Pihak SMAN 10 Pekanbaru bahkan menjadi salah satu sekolah yang menolak permintaan Dinas Pendidikan itu.
"Kepala sekolah sebenarnya tidak mau, karena mereka mau tenang, mereka mau kondusif, tapi dinas tetap memaksakan itu, makanya ada sekolah yang terpaksa menjadikan fasilitas seperti laboratorium untuk dijadikan ruang belajar," jelasnya.
Adapun alasan Dinas Pendidikan meminta penambahan siswa ini dikarenakan ada titipan 750 orang siswa dari DPRD Riau. Padahal, usulan yang dikirimkan ke sekolah mayoritas berasal dari Dinas Pendidikan.
"Kepala sekolah ini sebenarnya konsisten untuk menerima siswa dari PPDB saja, tapi dihembuskan isu bahwa usulan dari DPRD Riau sampai 750 orang. Itu isu yang tak benar, yang paling banyak usulan itu dari Dinas Pendidikan, kita buka data saja," tegasnya. ***