Ilustrasi- Internet
PEKANBARU- Semenjak Dinas Pendidikan Provinsi Riau menutup akses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri Riau Tahun Ajaran 2022/2023 sepekan terakhir ini, tiga Pejabat Tinggi Disdik Riau sulit ditemui oleh para orang tua anak didik baru yang belum tertampung masuk sekolah SMA Sederajat hingga kini.
Ketiga pejabat tinggi Disdik Riau itu, adalah Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau yang kini dijabat oleh H Job Kurniawan yang juga menjabat sebagai Asisten II Pemprov Riau. Kedua Kepala Bidang SMA Disdik Riau yang saat ini jabat oleh Aristo MPd dan Kabid SMK Disdik Riau Yusri Rasul.
"Ketiga pejabat tinggi Disdik Riau ini, sangat sulit ditemui para orang tua siswa anak didik baru yang belum masuk sekolah SMA di kantornya dalam sepekan terakhir. Padalah ketiga pejabat tersebut, adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam pelaksanaan PPDB SMA/SMK sederajat tahun ajaran 2022/2023 tahun ini," kata salah satu orang tua siswa yang minta namanya dirahasiakan, Kamis,(21/7/2022) di Kantor Disdik Riau.
Dikutip dari https://www.oketimes.com/, wali Anak Didik Baru itu mengatakan, selama sepekan terakhir ini sudah bolak-balik ke Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau di Jalan Cut Nyak Dhien Kota Pekanbaru, untuk menemui Plt Kepala Dinas Disdik Riau H Job Kurniawan, Kepala Bidang SMA Aristo dan Kabid SMK Yusri Rasul, guna mempertanyakan dan meminta arahan atau kebijakan Disdik Riau, agar anaknya yang saat ini belum diterima masuk sekolah SMA Negeri, dapat ditampung dan bersekolah di SMA Negeri dibawah naungan Disdik Riau.
"Jika anak saya gagal masuk sekolah SMA Negeri tahun ini, maka sistim penyelenggaraan anak wajib 12 tahun masuk sekolah di Riau, dipertanyakan. Begitu juga dengan Komitmen Pemprov Riau, dalam menjalankan program pendidikan anak sekolah gagal dilakukan oleh Pemprov Riau yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Riau Syamsuar," tukas Wali anak didik baru SMA tersebut meyakinkan.
Meski ketiga pejabat tersebut sulit ditemui di kantornya lanjut Wali Anak Didik baru itu, ianya telah berupaya menghubungi para ketiga pejabat tinggi Disdik Riau itu, lewat nomor ponselnya masing-masing belum lama ini, agar ketiga pejabat tersebut merespon cepat laporan yang disampaikannya.
Namun lagi-lagi, entah sibuk atau tidak peduli, Plt Kepala Dinas Disdik Riau H Job Kurniawan, Kabid SMA Aristo sekaligus Ketua Pelaksana PPDB SMA/SMK Sederajat T.A 2022/223 dan Yusri Rasul selaku Kabid SMAK yang juga Wakil Ketua PPDB SMA/SMK, agar bisa mencari solusi terbaik bagi anaknya. Ketiga pejabat tersebut, seakan tidak peduli dengan persoalan yang dihadapinya, dan tidak merespon dengan baik soal laporan yang disampaikannya hingga kini.
"Jika ketiga pejabat tersebut tidak merespon dengan baik laporan masyarakat, semestinya Gubernur Riau Syamsuar mengevaluasi ketiga pejabat tersebut, dan menggantinya segera, karena saya nilai ketiga pejabat ini tidak linier melayani masyarakat Riau dengan baik, terutama dalam pelaksanaan PPDB SMA/SMK tahun ini," pintanya.
Tidak sampai disitu lanjut orang tua anak didik itu, jika saja Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSI, tidak mengambil sikap yang linier, guna menampung anak didik baru SMA yang belum masuk sekolah hingga kini di Riau atau khusunya di Kota Pekanbaru, dalam pelaksanaan PPDB SMA/SMK Sederajat T.A 2022/2023, dirinya akan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, agar Sistim Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/SMK Sederajat di Riau, ditinjau ulang dan dilakukan evaluasi mendalam, karena pelaksanaan PPDB SMA/SMK Sederajat tahun ini dinilai tidak akuntabel, transparan dan disinyalir ada unsur KKN.
"Mewakil para orang tua anak didik baru SMA/SMK sederajat yang saat ini belum tertampung masuk sekolah di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, saya siap untuk membeberkan permasalahan ini kepada Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Gubernur Riau, jika permasalahan ini tidak diakomodir atau direspon dengan baik," tegasnya.
Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau H Job Kurniawan saat dihubungi lewat ponselnya pada Kamis 21 Juli 2022, sedang dalam keadaan aktif, namun tidak bersedia menjawab panggilan awak media ini. Pesan singkat pertanyaan yang dikirimkan juga belum dibalas.
Hal yang sama juga dilakukan Kabid SMA Aristo dan Kabid SMK Yusri Rasul, saat dihubungi pada Kamis sore dalam keadaan tidak aktif, pesan pertanyaan yang dikirimkan ke ponselnya juga tidak berbalas, hingga berita ini dimuat.***