Pengalihfungsian Belum Jelas, SDN 1 Padang Bulan Masih Terima Murid

Jumat, 29 Juli 2022

Istimewa

PEKANBARU-Rencana pengalihfungsian Sekolah Dasar Negeri 1 menjadi area perluasan pasar di masa kepemimpinan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, MT, hinga kini belum terwujud. 

Pasalnya, baru saja rencana itu disampaikan ke publik sejumlah masyarakat langsung bereaksi menyampaikan penolakannya terhadap rencana tersebut.

Sekolah Dasar Negeri 1 itu beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.
'
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis, mengatakan, untuk jumlah siswa di SDN 1 itu setiap tahunnya memang semakin berkurang.

" Tapi berhubung belum ada kepastian tentang rencana pengalihfungsian sekolah dari Pemko Pekanbaru, kami masih melaksanakan PPDB tahun ini. Karena memang masih ada masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah itu," kata Muzailis, Kamis, (28/7/2022), siang.

Tapi, jika nanti sudah ada keputusan dari Pemko Pekanbaru terkait pengalihfungsian bangunan SD itu menjadi perluasan area pasar, Disdik Pekanbaru akan memindahkan muridnya ke sekolah terdekat.

" Karena di SDN 1 Pekanbaru itu ada beberapa sekolah juga yang berdekatan jadi untuk muridnya memang semakin berkurang meskipun tidak signifikan," katanya.

Muzailis, mengakui, hingga saat ini masyarakat tempatan masih berminat untuk mendaftarkan anaknya ke SDN 1 Padang Bulan meski tak menjelaskan secara rinci berapa jumlah murid yang masuk saat PPDB itu dilaksanakan.

" Kalau untuk jumlah total murid di SDN 1 dari kelas 1- 6 ada sekitar 300an murid," jelasnya.

Ditanyakan, apa langkah dari Disdik Pekanbaru jika rencana pengalihfungsian SD itu menjadi perluasan area pasar benar- benar diwujudkan, Muzailis, mengatakan, sudah memiliki formulasi untuk memindahkan murid- murid termasuk guru ke sekolah terdekat.

Diantaranya ke SDN 10 di Jalan Ahmad Yani,SDN 19 di Jalan Teratai, dan ke SDN 156 di Jalan Teratai.

" Sudah kami petakan kalau andainya rencana pengalihfungsian itu dilaksanakan. Artinya kita kini masih menunggu tentang rencana itu. Kalau bicara tentang penolakan masyarakat yang terjadi sebelumnya kami sudah lakukan sosialisasi tapi mereka belum mau terima," tutup Muzailis.***