Penipuan Modus Keluarga Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba Kembali Marak

Senin, 25 November 2019

Ilustrasi (internet).

PEKANBARU- Komplotan penipu tampaknya tak pernah jera dalam melakukan aksinya meraup untung dengan berbagai cara di Kota Pekanbaru. Setelah modus mama minta pulsa terkesan bungkam, kini para penipu kembali mencoba dengan cara lain yakni menyebut salahseorang pihak keluarga calon korban ditangkap polisi karena kasus narkoba melalui sambungan telepon.

Setelah berusaha meyakinkan calon korban dengan aksi modus tersebut, oknum penipupun mulai mengeluarkan jurusnya menyebut kasus bisa didamaikan dengan catatan calon korban harus membayar tebusan sebesar Rp5 juta. Salahseorang warga Jalan Kandis, Bukit Raya Pekanbaru bernama Alif, nyaris menjadi korban dari modus penipu itu.

" Iya tadi saya ditelpon, katanya anak saya lagi di kantor polisi terkena kasus narkoba. Si penelpon juga mendengarkan suara tangisan anak- anak untuk meyakinkan apa yang disampaikannya. Lalu dia bilang kasus bisa didamaikan asal ada uang tebusan Rp5 juta. Saya bilang nantilah telepon lagi, masalah ini mau saya runding dulu sama anak saya yang lain," kata Alif, Ahad,(24/11/2019).

Memastikan apa yang disampaikan si penelpon, Alifpun segera bergegas mengambil sepeda motor menuju rumah anaknya dengan pikiran tak tentu arah. Namun alangkah kagetnya dia, setelah mengetuk pintu yang membukakan ternyata anaknya yang disebut sudah tertangkap polisi oleh si penelpon gelap.

" Saya memang mau mastikan apakah memang benar yang disampaikan si penelpon gelap itu. Hampir saja saya mentransfer uang ke rekening yang sempat penipu kirimkan ke hanphone saya melalui SMS. Namanya juga anak, ternyata semua tipuan, saya cuma pesan jangan sampai warga lain tertipu dengan modus seperti itu," pesan Alif.

Salahseorang mantan Ketua RW di Pekanbaru, Lukman, mengaku pernah menjadi korban penipuan si penelpon gelap, meski dengan modus yang sedikit berbeda dari yang dialami Alif. Dalam musibah yang dihadapinya, si penipu menyebut dirinya mengalami kecelakaan parah di Jalan Jenderal Sudirman kepada istrinya.

Karena panik, sang istripun langsung mentransferkan uang sebanyak Rp10 juta, yang menurut si penipu untuk biaya pengobatan suaminya Lukman, yang disebut mengalami kecelakaan.

" Saya pernah jadi korban, waktu itu ada yang telpon ke rumah bilang saya mengalami kecelakaan parah di Jalan Sudirman. Uang yang diminta si penelpon katanya untuk biaya pengobatan saya. Tapi semua bohong, ini jadi pengalaman bagi keluarga kami, lain kali harus lebih jeli lagi menghadapi persoalan seperti itu. Kepada warga lain kami ingatkan jangan langsung percaya kalau ada orang tak dikenal menelpon menyampaikan informasi yang belum tahu kebenarannya," tutup Lukman.(iky).