Pasca Pemecatan Empat Pramugara Bus TMP, Direktur TPM: Kalau penumpang tak mau tiket langsung robek

PEKANBARU- Direktur PT. Trans Metro Madani, Azmi, menegaskan kepada seluruh pegawai operator di lapangan mulai dari pramudi, pramugara dan pengawas harus bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Sebab mereka merupakan ujung tombak  untuk operasional Bus Trans Metro Pekanbaru.

Hal itu disampaikan menanggapi konfirmasi terkait pemecatan empat orang pramugara karena terbukti memainkan tiket Bus TMP.

" Tiket itu wajib diberikan kepada penumpang. Kalau penumpang tidak mau langsung robek jangan dikomersilkan lagi," tegasnya.

Kepada masyarakat Azmi, juga meminta untuk saling mengawasi dengan cara meminta tiket sebagai bukti pembayaran.

" Masyarakat juga kami minta untuk sama -sama mengawasi ini dengan cara meminta tiket Bus TMP itu sebagai bukti pembayaran," tutup Azmi.

Diberitakan sebelumnya, sejak awal Bulan Januari 2020 hingga kini, empat orang pramugara bus Trans Metro Pekanbaru dipecat karena ketahuan memainkan tiket.

Permainan yang dimaksud beragam mulai dari tidak menyerahkan tiket ke penumpang tapi menerima ongkos dan berbagai modus lain. Intinya antara tiket yang ada dengan yang mereka jual ke penumpang tidak sama.

Direktur PT.Trans Metro Madani, Azmi, mengatakan, perbuatan yang dilakukan empat orang pramugara itu ketahuan setelah dipantau pihak manajemen.

"Kemungkinan jumlah pelakunya akan bertambah karena kita terus pantau," katanya, Senin, (10/2/2020). 

Azmi menegaskan, meski nominal uang yang tidak disetorkan kecil, namun sanksi tegas harus diterapkan. 

"Sebab kalau dikumpul jelas membuat kerugin besar bagi pendapatan bus Trans Metro Pekanbaru," tegasnya.

Sanksi tegas berupa pemecatan terhadap pramugara dan driver itu kata Azmi, bukan untuk yang pertama tapi sudah beberapakali sebagai bentuk disiplin.

" Ini bagian dari upaya kami sebagai bentuk kedisiplinan. Karena tranportasi yang mereka bawa milik pemerintah," imbuhnya. (iky).