Kasus Meninggal Dunia Nihil, 257 Warga Pekanbaru Terserang DBD Sudah Sembuh

Kadiskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy

PEKANBARU- Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, mengatakan, dari total 257 warga Pekanbaru yang terserang DBD hingga pekan ke-47 tahun 2023, semuanya sudah sembuh.

" Alhamdulillah untuk kasus meninggal dunia belum ada di Pekanbaru. Mudah- mudahan seterusnya tidak ada dan mari kita menjaga lingkungan kita dengan tetap melaksanakan 3M Plus," imbuh Zaini Rizaldy, Selasa,(28/11) malam.

Dia mengakui, memang terdapat 2 tambahan kasus DBD di pekan ke- 47  tahun ini berasal dari warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bina Widya.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam yang diikuti dengan pendarahan di bawah kulit, selaput hidung dan lambung.

"Virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dengan ciri- ciri berwarna hitam dan putih. Dengan gejala awal demam tinggi, kulit bintik merah, nyeri sendi atau otot, sakit perut, nyeri dan muntah," jelasnya.

Zaini Rizaldy, memaparkan pertolongan pertama apabila warga sempat mengalami hal yang disampaikan di atas dengan minum air putih sebanyak mungkin.

Kemudian, minum obat penurun demam atau panas dan mengompres dengan air dingin. Namun, jika dalam tiga hari demam tak kunjung turun, warga diminta segera ke dokter atau ke fasilitas kesehatan.

Di tanya, apakah dengan jumlah kasus yang disampaikan itu terjadi peningkatan jumlah kasus dibanding tahun 2022 lalu, Zaini, mengatakan, trend kasus DBD di tahun 2023 menurun.

" Trend perbandingan kasus DBD tahun 2022 dengan tahun sekarang itu menurun. Di minggu ke- 46 tahun 2022 lalu terdapat penambahan sebanyak 12 kasus dan di pekan ke- 47 bertambah 5 kasus. Sedangkan di tahun 2023 pada pekan ke-46 penambahan hanya 5 kasus dan di pekan ke-47 hanya 2 kasus. Namun begitu DBD harus tetap diwaspadai," imbuhnya.

Berdasarkan data DBD dari minggu 1 hingga ke-47 tahun 2023, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah sebanyak 44 kasus.

Diikuti, Payung Sekaki dengan jumlah 34 kasus, Tenayan Raya, 31 kasus, Rumbai, 27 kasus, dan Kecamatan Bukit Raya, 22 kasus.

Selanjutnya, di Kecamatan Tuah Madani, 21 kasus, Rumbai Timur dan Bina Widya dengan jumlah sama yakni 15 kasus.

Kecamatan Sukajadi, 11 kasus, Lima Puluh, 9 kasus, Kulim, 8 kasus, Rumbai Barat dan Pekanbaru Kota dengan jumlah sama yakni masing- masing 6 kasus.

Sail dan Senapelan untuk sementara ini menjadi kecamatan dengan jumlah kasus rendah dibanding kecamatan lain yakni masing- masingnya sebanyak 4 kasus.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar