Disdik Pekanbaru Bakal Terapkan Siswa Berbahasa Melayu di Sekolah

Kadisdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal

PEKANBARU- Pemerintah Kota Pekanbaru dalam waktu dekat atau di tahun ajaran baru mendatang akan menambahkan muatan lokal terhadap siswa sekolah untuk menggunakan Bahasa Melayu sekali dalam sepekan.

Untuk penerapannya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, mengatakan, sudah bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu.

Di antaranya, dengan meminjam buku- buku panduan untuk melatih guru Budaya Melayu Riau (BMR).

" Jadi kami diinstruksikan oleh Pak Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, agar siswa memakai Bahasa Melayu sekali dalam sepekan. Sebenarnya itu sudah kita laksanakan dengan dua jam mata pelajaran setiap minggu namanya Budaya Melayu Riau. Ini cuma akan dikembangkan saja, selain dengan berbusana Melayu, siswa dan guru kita minta untuk berbahasa Melayu," kata Jamal, Rabu,(1/5/2024).

Kadisdik,  mengakui, sudah sangat jarang warga di Kota Pekanbaru yang memakai Bahasa Melayu dalam kesehariannya.

" Jadi nanti kita buat setiap Hari Jumat, siswa untuk berbahasa Melayu. Dan ini akan kita mulai dalam waktu dekat, paling tidak awal tahun ajaran baru yang tinggal sebulan lagi," katanya.

Jamal, menegaskan, dengan adanya penambahan berbahasa Melayu itu tidak mengganggu terhadap mata pelajaran lain. Sebab, bahasa Melayu itu akan ditambahkan di mata pelajaran yang sudah ada.

" Tidak mengganggu mata pelajaran lain. Karena hanya ditambahkan ke mata pelajaran yang sudah ada saja. Seperti dalam satu hari itu guru berkomunikasi dengan siswa saat menyampaikan pengumuman menggunakan Bahasa Melayu. Begitu juga siswa dengan gurunya berkomunikasi dengan Bahasa Melayu," jelas Abdul Jamal.

Ditanya apa tujuan dan yang akan dicapai dengan penerapan tersebut, Abdul Jamal, menjelaskan, Pekanbaru ini kental dengan budaya Melayu. Tapi yang terjadi justru sekarang jarang sekali mendengar warga yang memakai bahasa itu.

" Kalau makanan dan istiadat masih adalah. Tapi kalau bahasa Melayu sepertinya sudah jarang. Makanya kita ingin menjunjung budaya kita itu dengan menambahkan wajib berbahasa Melayu sekali seminggu di sekolah," tutup Jamal.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar