Merasa Tak Berhak, 25 Keluarga Tolak Bantuan Tunai Terdampak Covid-19

Bupati Batang Wihaji didampingi Kapolres Batang AKBP Abdul Waras menempelkan stiker penerima manfaat BST di rumah warga. (Foto: Antara)

BATANG - Sebanyak 25 keluarga di Kabupaten Batang yang terdata sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) warga terdampak virus corona atau Covid-19, menolak bantuan dari pemerintah tersebut. Keluarga-keluarga tersebut merasa tidak berhak menerimanya.

Menurut Bupati Batang Wihaji, jumlah penerima manfaat dana BST di Kabupaten Batang terdata sebanyak 21.328 keluarga. Namun, berdasarkan hasil evaluasi, ada data ganda 1.868 keluarga. Kemudian, ada yang tidak atau belum mengambil BST sebanyak 375 keluarga dan juga pindah luar kota 106 keluarga.

"Untuk catatan kami, data yang tidak tepat sasaran mendapat BST agar segera melaporkan ke pemkab dan juga data penerima ganda," kata Wihaji di Batang, Jumat (5/6/2020), dikutip dari inews.id.

Wihaji mengatakan, cukup banyak BST untuk warga terdampak Covid-19 yang masih tidak tepat sasaran. Masyarakat mampu diahrapkan memiliki kesadaran untuk tidak menerima bantuan itu. Dengan begitu, pemerintah bisa menyalurkan dana bantuan kepada yang berhak.

"Saya akui ada banyak BST yang tidak tepat sasaran. Kalau yang sumbernya dari APBD II pasti dievaluasi. Demikian juga data BST yang bersumber dari pemerintah pusat dan provinsi perlu diperbarui, serta diperbaiki," katanya.

Bupati Wihaji memerintahkan pemerintah desa agar menempelkan stiker data BST di rumah masing-masing penerima manfaat. Penempelan stiker di rumah penerima manfaat itu sebagai langkah transparansi dalam pelaksanaan program tersebut.

"Untuk warga terdampak dan patut menerima BST bisa dimungkinkan masuk data baru. Namun, bagi yang dinilai sudah mampu diharapkan agar mengembalikan dana bantuan itu," katanya.***

 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar