Pakar Khawatir AC Mobil Media Penularan Corona Lewat Udara

(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA ).

JAKARTA- Pakar keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengkhawatirkan penularan virus corona (Covid-19) lewat udara bisa terjadi di ruangan sempit seperti kabin mobil yang memakai sistem penyejuk udara (AC). Potensi penularan lewat udara alias airborne sebelumnya diungkapkan oleh 239 ilmuwan di 32 negara melalui surat terbuka.

Dalam surat yang meminta Badan Kesehatan Dunia (WHO) merevisi kebijakan protokol kesehatan semasa pandemi itu dijelaskan penularan SARS-COV-2, penyebab Covid-19, dapat terjadi melalui percikan air liur yang mengudara (airborne).

Penjelasan lebih jauh soal itu, airborne merujuk pada penularan virus melalui aerosol, inti tetesan pernapasan kecil yang berada di udara. Aerosol dikatakan berbeda dengan tetesan besar yang bakal langsung jatuh ke tanah setelah keluar dari tubuh manusia.

Selain menular saat berada di udara, aerosol yang berukuran sangat kecil, di bawah 5 mikron, juga disebut bisa menempel di permukaan benda. Skenario seseorang bisa tertular karena hal itu yakni saat permukaan terpapar aerosol disentuh tangan kemudian memegang area wajah seperti mulut, hidung, atau mata.

Jusri mengatakan jika benar virus corona mampu menular melalui udara, hal itu akan sangat rentan terjadi di kabin mobil yang tertutup dan menggunakan sistem AC.

Sistem AC bertugas melakukan sirkulasi udara di kabin mobil, dalam jangka waktu lama udara akan terperangkap. Hal itu positif sebab membuat suhu di kabin bisa diatur sesuai yang dinginkan, namun berpotensi menjadi tidak sehat saat dihirup penumpang jika sistem AC kotor atau tercemar virus dan bakteri.

"Ya yang dikhawatirkan kan kita satu ruangan dengan orang tidak dikenal, misalnya naik taksi, kereta, bus, itu udaranya muter aja di situ. Mau tidak mau ya membentengi diri," kata Jusri melalui telepon, Kamis (8/7), dikutip dari cnnindonesia.com.

Menurut Jusri untuk mengantisipasi hal itu seseorang di dalam kabin mobil atau di transportasi umum yang menggunakan AC disarankan menggunakan alat pelindung diri atau APD seperti anjuran pemerintah, yakni masker dan sarung tangan.

Jusri bilang agar lebih aman seseorang dapat meningkatkan kualitas masker dari bahan kain menjadi standar N95. Kemudian kenakan juga faceshield untuk 'membentengi' wajah.

Lebih lanjut, Jusri menambahkan, untuk mencegah penularan sebaiknya seluruh penghuni kabin tidak banyak berbicara atau intens berkomunikasi. Menurut dia ini sebagai tindakan meminimalisir penularan wabah via udara.

Kaca mobil juga disarankan dibuka secara berkala agar sirkulasi udara tetap baik.

"Jika sudah di dalam kabin pada ruangan tertutup, semaksimal mungkin dengan orang yang tak dikenal jangan sering komunikasi. Kemudian selalu jaga kebersihan diri, lalu pemilik kendaraan juga rajin membersihkan mobilnya seperti yang dilakukan sejak awal," ucap Jusri.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar