Viral Curhat Perempuan di Pasuruan yang Ibunya Meninggal Dipaksa Pasien Covid-19

Plt Dirut RSUD Dokter R Soedarsono Kota Pasuruan, Tina Sulistyani saat konferensi pers terkait kasus curhatan perempuan yang ibunya meninggal dan dipaksa pasien Covid-19. (Foto: iNews/Jaka Samudra)

PASURUAN- Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Pasuruan curhat tentang ibunya yang meninggal dunia dan dipaksa menjadi pasien Covid-19 di RSUD R Soedarsono, Kota Pasuruan viral di media sosial.

Unggahan curhatan memilukan itu diposting oleh akun tea ranich pada Senin (3/8/2020). Dalam unggahannya, rani menceritakan tentang kronologi ibunya meninggal dunia sampai menjalani pemakaman secara protokol Covid-19.

Tea ranich bernama asli Tirani Eka Pratiwi, warga Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan mengaku dirinya dipaksa oleh dokter rumah sakit untuk menandatangani surat penyataaan bila ibunya terkena virus corona.

“Tim medis mengancam tak akan menangani secara ibu saya kalau keluarga pasien menolak tanda tangan persetujuan positif Covid-19,” katanya, Selasa (4/8/2020), dikutip dari iNews.id. 

Menurut Rani, kondisi ibunya sesuai hasil rapid test negative Covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia. “Ibu ada penyakit penyerta diabetes,” ucapnya.

Rani mengaku hanya ingin curhat di media sosial tentang peristiwa yang dialami keluarganya. Dia tidak menyangka postingannya ternyata banyak yang merespons.

“Mungkin banyak orang yang bernasib sama seperti saya,” ucapnya.

Rani menjelaskan, ibunya tidak diperiksa namun dinyatakan Covid-19. Karena itu, dia tidak menerima sama sekali dan ingin membawa pulang ibunya pulang.

Plt Dirut RSUD Dokter R Soedarsono Kota Pasuruan, Tina Sulistyani mengatakan, tidak ada paksaan terhadap pasien.

 “Semua sudah sesuai dengan prosedur. Untuk lebih jelasnya, kami akan melakukan kordinasi dengan keluarga pasien agar tidak terjadi kesalapahaman,” katanya.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar