Dinas Perdagangan Pekanbaru Awasi Pasokan dan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan

Pemko Pekanbaru pantau ketersediaan dan haraga bahan pokok jelang Ramadan di sejumlah pasar tardisional

PEKANBARU-Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru terus berupaya menjamin ketersediaan pasokan sekaligus menjaga kestabilan harga bahan pokok saat Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah.

Tim dari DPP Pekanbaru mulai memantau dan mengawasi bahan pokok di pasaran memastikan ketersediaan dan harga jelang masuknya bulan Ramadhan tahun ini.

Sejumlah komoditas yang mayoritasnya mengalami gejolak harga jelang ramadhan dan Idul fitri jadi saran pemantauan. Di antaranya, cabai merah, bawang merah, daging, ayam, telur dan beras.

"Dari pantauan kita kemarin di beberapa pasar tradisional, memang ada beberapa komoditas mulai mengalami kenaikan harga," kata Kepala DPP Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Selasa (14/3/2023).

Salah satunya pada komoditas bawang putih yang sudah mengalami kenaikan harga mencapai Rp4 ribu per kilogram berikut mengantisipasi kenaikan harga pada komoditi lain.

Pria yang akrab disapa Ami itu mengatakan, DPP Pekanbaru terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru untuk memastikan pasokan bahan pokok.

Karena jika ketersediaan bahan pokok mulai langka, tentu saja akan membuat harganya merangkak naik. Karena Kota Pekanbaru bukan daerah pertanian. Pekanbaru di suplai dari beberapa daerah penghasil seperti Medan dan Sumbar untuk memenuhi kebutuhan komoditas bawang, cabai, dan telur.

"Kemudian, ayam dan telur kita di pasok dari daerah Payakumbuh. Untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, kita juga akan mengundang distributor yang ada di pekanbaru. Kita ingin menjamin ketersediaan pasokan dan menjaga kestabilan harga. Kalau barang langka harga pasti naik," jelasnya.

Ami juga mengimbau masyarakat, agar menginformasikan ke pihaknya jika menemukan harga bahan pokok yang alami kenaikan harga terlalu tinggi. Pihaknya bakal menelusuri penyebab kenaikan harga. Apakah ada unsur kesengajaan penimbunan barang oleh oknum.

Ia menambahkan, sebelumnya tim Disperindag Kota Pekanbaru juga mengawasi distribusi MinyaKita. Pasalnya beberapa waktu lalu minyak goreng kemasan ini sempat langka di pasaran.

Pengawasan di distributor dilakukan timnya untuk memastikan ketersediaan pasokan minyak murah itu di pasaran. Jumlah distributor MinyaKita yang ada di Kota Pekanbaru mencapai belasan.

Ada 16 distributor MinyaKita yang masuk dalam pengawasan tim pengawas perdagangan. Di antaranya yakni CV Bintang Surya Abadi, CV Putra Jaya Mandiri, CV Sinar Terang, UD Maju Jaya dan CV Meta Surya.  

Kemudian PT Pan Baruna, UD Putra Nauli, PT Global Sukses Mandiri, FA Karya Niaga, dan UD Sinar Bulan Purnama. Lalu PT Rintis Sejahtera Abadi, UD Cipta Karya, CV Aneka Pangan, Putra Langkat, Lotte Mart, dan Indogrosir.

"Kita akan lakukan pengawasan terhadap distributor, saat ini belum ada didapati penimbunan sehingga menyebabkan kelangkaan MinyaKita di pasaran," ujar Ami.

Ami juga mengingatkan para distributor memastikan penjual tidak menaikkan harga MinyaKita seenaknya. Ia menyebut Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp 14 ribu per liter.

Oknum pedagang maupun pengelola usaha yang menjual di atas HET bakal kena sanksi pemberhentian pasokan MinyaKita dari distributor. Mereka tidak akan lagi mendapat pasokan minyak goreng murah ini jika menjual di atas HET.

"Jadi sanksinya, distributor bisa menghentikan pasokan tersebut ke oknum penjual yang nakal," pungkasnya.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar