Pembangunan IPAL tak Kunjung Tuntas, Pelaku Usaha Menjerit Omset Turun Drastis

PEKANBARU- Pembangunan jaringan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Sukajadi tak kunjung tuntas. 

Selain berdampak buruk dengan terjadinya kemacetan di jalan tersebut aktivitas juga membuat pelaku usaha menjerit lantaran omset mereka menurun drastis.

Seperti yang dirasakan Vikar, seorang pengusaha reklame di Jalan KH Ahmad Dahlan. Kata dia omset sangat menurun dari biasa semenjak pekerjaan IPAL yang dilakukan didaerah itu.

Bahkan sampai 50persen, kondisi itu jelas merugikan usahanya karena keuntungan yang didapat tak sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan, seperti biaya sewa toko dan biaya operasional. 

"Jauh turunnya penjualan kami. Biasanya tiap hari ada saja yang datang, paling tidak mereka bertanya. Tapi sekarang sepi," kata Vikar, Ahad (19/1). 

Menurut dia, sepinya para konsumen yang berbelanja ke tokonya akibat akses jalan yang susah dilalui. 

Sebab pembangunan jaringan IPAL dilakukan tepat diruas jalan KH Ahmad Dahlan.  

Menyebabkan separuh ruas jalan harus ditutup karena adanya pekerjaan itu. Akibatnya kendaraaan yang lewat harus bergantian. Tak heran bila kemacetan muncul setiap hari.

"Kalau udah kayak gitu orang jadi malas lewat sini. Dari pada harus macet karena jalan sempit. Kami minta supaya IPAL ini cepat selesai lah, kasihan pedagang yang jualan disini," cetusnya.

Ami, Salah seorang pedagang nasi padang yang berjualan di Jalan KH Ahmad Dahlan dekat simpang Jalan Teratai juga mengeluhkan hal yang sama. 

Kata dia, penjualannya juga turun sejak pembangunan IPAL berlangsung hingga saat ini. 

"Biasanya saya dapat Rp600ribu per hari. Tapi sekarang palingan cuma Rp100 ribu saja. Orang yang makan kesini tak ada, susah orang mau kesini. Liat jalan, gimana orang mau lewat," ucapnya. 

Ditambahkannya, para pedagang kecil yang berjualan di dekat lokasi pembangunan IPAL menjerit akibat jual beli dagangan mereka turun drastis, karena akses jalan yang susah dilalui karena adanya pembangunan IPAL tersebut. (iky).