Petugas Pemakaman Pingsan saat Kuburkan PDP Covid-19

Seorang petugas pemakaman yang merupakan anggota keluarga terdekat PDP Covid-19 positif hasil rapid test meninggal, jatuh pingsan sebelum proses pemakaman pada Rabu (22/4/2020) di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara. (Foto: IST)

GORONTALO- Petugas pemakaman di Desa Ilangata, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sempat pingsan saat akan menguburkan jenazah  pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Petugas sempat tidak sadarkan diri karena sangat kepanasan mengenakan alat pelindung diri (APD) baju hazmat yang baru pertama kali dikenakan.

"Petugas pemakaman kepanasan akibat memakai APD baju hazmat. Itu memicu yang bersangkutan, berusia sekitar 30 tahun jatuh pingsan di lokasi pemakaman," kata Kepala Desa Ilangata Sumarjin Moohulao, di Gorontalo, Kamis (23/4/2020).

Sumarjin mengatakan, jenazah PDP yang dimakamkan sebelumnya diketahui positif corona lewat rapid test. Pasien meninggal pada Rabu (22/4/2020) pukul 15.47 WITA, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe, Kota Gorontalo.

Pihaknya kemudian meminta keikhlasan dari pihak keluarga terdekat untuk membantu pemakaman. Namun sayang, satu orang petugas pemakaman itu pingsan sebelum menjalankan tugasnya.

"Atas terjadinya kondisi semacam ini, petugas pemakaman tidak boleh disalahkan. Sebab, mereka bukan petugas medis yang terbiasa mengenakan baju hazmat," ujarnya, dikutip dari inews.id.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menyiapkan petugas pemakaman khusus untuk penerapan protokol penanganan Covid-19 pada kasus kematian pasien positif Covid-19 maupun penanganan kematian orang dalam pemantauan (ODP), dan PDP. Ini mengingat pemahaman warga masih sangat awam sehingga memicu ketakutan untuk menjadi petugas pemakaman.

"Penggunaan APD baju hazmat merupakan kondisi yang baru bagi warga, dan menyebabkan berbagai kemungkinan buruk dapat terjadi, seperti pingsan dalam kondisi sebelum maupun saat bertugas," katanya.

?????Karena kejadian itu, Sumarjin saat itu menggantikan posisi anggota keluarga yang pingsan tersebut. Dia merampungkan proses penguburan pada pukul 22.17 WITA di lahan miliknya yang dihibahkan sebagai lokasi pekuburan.

Prosesi pemakaman dilakukan bersama tiga orang petugas dari RSUD Kota Gorontalo, mengenakan APD lengkap. Kemudian, ditambah empat orang warga Desa Ilangata, termasuk kepala desa.

Pemakaman tersebut dikawal langsung Wakil Bupati Thariq Modanggu, Kapolres Gorontalo Utara, dandim 1314, kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), kabag ops Polres, serta personel TNI dan Polri di wilayah setempat.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar