Terungkap, Tipe Virus Corona di Indonesia Sama dengan Wuhan

Kemenristek/BRIN menyebut sebagian besar tipe virus corona di Indonesia memiliki kesamaan dengan di Wuhan, China. (Foto: ilustrasi/AFP).

JAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut sebagian besar virus corona jenis baru (Covid-19) hasil urutan genom di Indonesia mempunyai kesamaan dengan Wuhan, China. Hal ini diketahui berdasarkan Whole Genome Sequencing (WGS).

Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, sejauh ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sudah mengirim 10 hasil WGS dan Universitas Airlangga mengirimkan lima WGS ke bank data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

"Hasilnya dari 15 WGS yang telah dikirimkan, diketahui sebagian besar tipe virus yang berkembang di Indonesia, termasuk kelompok L yang mempunyai kesamaan dengan Wuhan, China," kata Bambang, Kamis (9/7/2020), dikutip dari iNews.id.

Dia menuturkan, dari 15 WGS yang dikirimkan, satu termasuk kelompok S yang sama dengan Covid-19 di Eropa dan satu termasuk kelompok O atau jenis virus Covid-19 lainnya yang belum dikenali.

Menristek mengatakan saat ini lebih dari 60.000 WGS telah diterima GISAID dari berbagai negara di dunia. GISAID telah mengklasifikasi virus corona itu dalam beberapa kelompok yaitu S, G, GR, GH, V, L dan O (others).

Menurut mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas ini, WGS dapat menjadi dasar bagi peneliti untuk tetap berinovasi dalam menciptakan vaksin Covid-19 yang tepat untuk kasus di Indonesia.

WGS penting untuk mengetahui klasifikasi jenis virus, dalam kaitannya dengan pengembangan vaksin di Indonesia. Dalam konteks ini, Kemristek telah melakukan langkah ganda yakni melakukan kegiatan penelitian dan produksi vaksin Covid-19 secara mandiri yang berbasis strain virus di Indonesia.

“Pengembangan vaksin jenis itu akan menggunakan metode protein rekombinan dan penelitiannya dipimpin oleh LBM Eijkman,” ujarnya.

Kemristek juga mengembangkan vaksin melalui kolaborasi dan kerja sama luar negeri khususnya dengan perusahaan farmasi antara lain saat ini dengan China karena virus yang menyebar di Indonesia memiliki kesamaan dengan yang berkembang di China.

Indonesia tetap membuka peluang untuk melakukan kerja sama dengan mitra Internasional lainnya, dengan mengedepankan asas kesetaraan dan tetap diupayakan adanya transfer teknologi.

Dengan demikian, Indonesia bukan hanya menjadi tempat untuk uji klinis pengembangan vaksin dari luar negeri, melainkan ikut serta terlibat dalam mengembangkan vaksin bersama-sama.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar