Penambahan Cluster Baru Ganggu Citra Penanganan Terbaik Covid-19 di Riau

Juru Bicara Covid- 19 Riau, Indra Yovi

PEKANBARU - Penanganan Covid-19 di Riau sempat menjadi provinsi terbaik di Indonesia. Hal itu sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien positif yang mencapai 90 persen.

Bahkan keberhasilan Riau tersebut, juga mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis saat berkunjung ke Riau beberapa waktu lalu dengan harapan Riau bisa terus dipertahankan dengan maksimal.

Karena menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto maupun Kapolri Jenderal Idham Azis, keberhasilan itu bisa menjadi modal agar pencapaian bisa dipertahankan dan Covid-19 tidak membuat semua redup, tetapi terus bergerak sehingga ekonomi bergerak dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Sayangnya, harapan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis pada provinsi Riau bisa mempertahankan keberhasilan tersebut dengan baik tidak berlansung lama. Dan hanya hitungan hari kembali terjadi kenaikan pasien positif Covid-19 yang cukup drastis yang kembali mengancam Riau terjadi gelombang dua penyebaran virus corona atau Covid-19. 

Penambahan pasien positif tersebut berasal dari salah satu perbankan Badan Usaha Miliki Negara (BMUN) di Riau

Menurut Jubir penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi beberapa waktu lalu, untuk beberapa karyawan tersebut saat ini masih dalam pelaksanaan uji swab dengan minimal  dua kali pengujian sebelum mengambil keputusan.

Terkait penambahan pasien positif ini, Indra Yovi juga mengatakan jika ini sudah termasuk awal dari gelombang dua setelah Idulfitri. Dimana angka penambahan ini termasuk drastis dan besar yang hampir sama dengan berapa kasus tahap awal sebelumnya.

"Dan ini sesuai prediksi kita sebelumnya 3 minggu setelah lebaran," kata Indra Yovi.

Disinggung terkait prediksi jumlah penambahan dari trcaking pasien BRI, Indra Yopi mengatakan belum bisa menyampaikan, karena masih dalam pelaksanaan uji swab yang beberapa hari kedepan bisa di umumkan.

"Kalau harapan, yang pasti kita tetap berharap jangan ada penambahan lagi," katanya

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, untuk menindaklanjuti permasalahan di Bank BUMN ini, pihak gugus tugas sudah meminta memeriksakan kesehatan para nasabah, Khususnya bagi nasabah yang merasa ada bertransaksi dalam 14 hari setelah terkomfirmasi positif Covid-19. Hal itu itu juga sebagai bentuk tanggung jawab BRI terhadap masyarakat. 

"Jadi kita minta tolong kerjasamanya karena,  pasti punya data kunjungan atau transasksi selama 14 hari penemuan kasus positif," katanya.

Terkait tracking kontak pada pasien positif sebelumnya, Mimi juga mengatakan jika pihaknya sudah melakukan tracing terhadap tiga keluarga karyawan yang positif tahap pertama yang saat ini terus dilanjutkan pada tujuh keluarga karyawan lainnya. 

"Saat ini menunggu hasil dan pelaksanaan selanjutnya. Mudaha-mudahan tidak ada lagi penambahan," tuturnya.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar