Kelola Air Bersih, PDAM Tirta Siak Kerjasama dengan PT Tirta Madani
PEKANBARU- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru dan PT PP Tirta Madani, melakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama, Perjanjian Reges dan Perjanjian Penjaminan Proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) SPAM Kota Pekanbaru.
Penandatangan MoU antara PDAM Tirta Siak dan PT PP Tirta Madani disaksikan secara langsung oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Walikota Pekanbaru Firdaus serta Sekretaris Daerah Kota Muhammad Jamil, bertampat di ballroom Hotel Pangeran, Rabu (16/12/2020) siang.
Dalam penjelasannya, Walikota Pekanbaru Firdaus menyatakan untuk saat ini jumlah masyarakat yang mendapat pelayanan air bersih baru sekitar 10 persen. Angka itu masih jauh dari total jumlah sambungan rumah (SR) yang ditargetkan sebanyak 200.000 SR.
Kemudian dari total target 200.000 SR, lanjut walikota, PDAM Tirta Siak sendiri baru mampu melayani 13.000 SR. Ada 187.000 SR lagi yang belum mendapat akses pipa air bersih.
"Jadi masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih," ucapnya.
Lantaran masih banyak yang belum bisa mengakses pelayanan air bersih, terang walikota, masyarakat terpaksa memanfaatkan air tanah untuk sanitasi dan air kemasan atau air isi ulang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Untuk itu, kita melalui PDAM terus berupaya meningkatkan pelayanan agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat," ujarnya.
Menurut walikota, dengan kapasitas air yang teraliri dari PDAM hanya sekitar
240 liter /detik, maka pemerintah kota menggandeng swasta untuk mengoptimalkan layanan air bersih tersebut melalui skema
Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Siak Pekanbaru Kemas Yusferi menyebut bahwa proyek ini tidak cuma untuk meningkatkan kapasitas air dari PDAM, tapi juga untuk menambah jumlah akses air bersih dengan kapasitas mencapai 48.000 SR.
Penambahan akses layanan air bersih itu akan tersebar di lima kecamatan di antaranya Pekanbaru Kota, Sail, Payung Sekaki, Senapelan dan Sukajadi.
Kemas menyampaikan nilai investasi proyek ini mencapai Rp738 miliar. Anggaran ini adalah sharing dana kementrian keuangan, investasi dan pemerintah kota.
Pemerintah kota juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp97 miliar. Proyek ini nantinya berjalan selama delapan tahun atau hingga 2028 mendatang. Untuk proyek tahap I dimulai Juni 2021 dan diperkirakan tuntas pada Juni 2022.
"Anggaran dari pemerintah kota bertujuan mendukung biaya pemasangan jaringan perpipaan dan sambungan rumah. Jadi ada juga sharing dana dari pemko untuk jaringan," tutupnya.
Tulis Komentar