Capaian Pajak Daerah TW I Naik 30 Persen, Komisi II DPRD Apresiasi Kinerja Bapenda Pekanbaru


PEKANBARU- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru mencapai hasil menggembirakan dalam penghimpunan pajak daerah di triwulan pertama (TW-I) tahun 2020. Terdata, pajak daerah yang dihimpun naik 30 persen dibanding tahun 2019 lalu, bahkan angka yang didapat juga surplus dari target yang ditetapkan.

Hingga Jumat (20/3/2020) kemarin, total pajak daerah yang dihimpun untuk TW I 2020 berada di angka Rp136,03 miliar. Artinya, melebihi dari target yang ditetapkan yakni di angka Rp135 miliar lebih. 

Sedangkan di Tahun 2019 lalu, pada periode yang sama pajak daerah yang dihimpun hanya di angka Rp102,6 miliar, terjadi kenaikan sekitar Rp34 miliar.

Kepala Bapenda Kota, Pekanbaru, H.Zulhelmi Arifin, SSTP MSi, akhir pekan lalu, mengatakan, capaian itu didapat dari 11 objek pajak yang ada. Disebutkannya, ada delapan sektor pajak yang menjadi penyumbang terbesar dalam pencapaian target TriWulan I tahun 2020 tersebut.

"Capaian TW I, Rp136 miliar lebih realisasi kita dari target kita Rp135 miliar," katanya.

Ami, begitu Kepala Bapenda Kota Pekanbaru akrab disapa melanjutkan, pihaknya optimis capaian TW I akan terus bertambah hingga akhir triwulan di akhir Maret 2020 ini.

"Kita masih punya beberapa hari ke depan untuk terus menambah pajak daerah kita untuk TW I ini," jelasnya.

Dia merinci, pada TW I hingga akhir pekan kemarin, pajak hotel menyumbang Rp10,4 miliar, restoran Rp30,3 miliar, hiburan Rp5,6 miliar, dan reklame Rp7,2 miliar.

Selanjutnya, untuk pajak penerangan jalan Rp34,7 miliar, parkir Rp5,5 miliar, air bawah tanah Rp1,1 miliar, dan sarang burung walet Rp68 juta. Sementara PBB Rp10,8 miliar, BPHTB Rp28,6 miliar, dan denda pajak Rp1,3 miliar.

Namun demikian, Ami, juga tak menampik, dengan kondisi Indonesia yang terjadi saat ini sedang dilanda wabah virus corona (Covid-19), tantangan Bapenda akan semakin besar untuk mencapai target yang ditetapkan pada TW II nanti.

" Memang sudah mulai terasa dampak Covid-19. Tapi kita akan terus berusaha mencukupkannya di bulan-bulan mendatang. Kita
tetap optimis, semua berdoa khususnya pergerakan ekonomi di Riau semoga tak terganggu," harapnya.

Bapenda Kota Pekanbaru, kata dia, sejak awal tahun 2020, sudah bergerak menggarap sektor pajak potensial. Hal itu dibuktikan dengan sudah diterbitkannya 265 ribu Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB) tahun 2020.

Dengan demikian ditargetkan bisa menghimpun Pendapatan Asli Daerah diangka Rp Rp154 miliar dari jumlah tersebut.

" Ini dengan potensi PAD Rp154 miliar. Tahun ini kebijakan pemerintah sama seperti tahun lalu. PBB Rp100 ribu ke bawah diskon 75 persen.  Rp100 ribu sampai Rp500 ribu diskon 50 persen. Rp500 ribu sampai Rp1 juta diskon 25 persen. Diatas Rp1juta tidak ada diskon," papar dia.

Ami, menerangkan, penyerahan SPPT PBB yang sudah diterbitkan itu, sudah dilakukan langsung secara simbolis oleh Wali Kota Pekanbaru, Dr.H.Firdaus, ST, MT, di SKA Co Ex, Jumat, 28 Februari 2020.

Bertepatan dengan Pekan Panutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kota Pekanbaru tahun 2020. Penyerahan dilakukan kepada 12 camat se- Kota Pekanbaru. 

Dalam penyerahan itu pula, sempat dilakukan simulasi pembayaran PBB oleh Wako Pekanbaru bersama Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Drs. HM.Noer, MBS SH MSi MH, secara online lewat Traveloka.

Selain aplikasi itu, Bapenda Kota Pekanbaru juga bekerjasama dengan Bukalapak, Tokopedia dan LinkAja dalam pembayaran PBB secara online.

Dalam penyerahan SPPT PBB itu juga disampaikan, capaian PAD Kota Pekanbaru dari PBB di tahun 2019 berada diangka Rp132 miliar. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dari tahun 2018 yang hanya berada di angka Rp60 miliar.

Pada kesempatan itu Wali Kota Pekanbaru, Dr.H.Firdaus, ST MT, menyampaikan, pada dasarnya PBB itu sudah ada dan tak bertambah jumlahnya. Yang ada hanyalah kenaikan nilai.

" PBB ini barang itu sebetulnya sudah ada. Tidak berkurang, hanya bergeser kepemilikan. 632,26 km2 Pekanbaru, ini potensi PBB yang kita kelola. Ini akan bergeser sesuai wilayah perkotaan kita," kata orang nomor satu di Pekanbaru, waktu itu.

Dicontohkannya, wilayah Kecamatan Tenayan Raya yang dahulu merupakan wilayah perkebunan sudah menjelma menjadi wilayah perkotaan dan industri.

" Makanya sekali lagi potensi untuk PBB ini semakin besar karena bertambahnya nilai ekonomi," papar dia.

Mengenai pembagian SPPT PBB, dia juga mengingatkan kepada camat dan lurah agar disampaikan dengan baik kepada masyarakat.

" Sampaikan secara baik. Pembayaran sekarang juga sudah dibantu dengan e-commrerce. Ini yang disebut Pemerintah yang
melayani," ucapnya.

Ditempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, H Fatullah, mengapresiasi kinerja Bapenda Kota Pekanbaru yang berhasil meningkatkan Capaian PAD untuk Tri Wulan I tahun 2020.

"Saya memberikan apresiasi karena kinerja yang baik. Terlebih adanya peningkatan seperti ini," kata H.Fatullah, Jum'at
(20/3/2020), lalu.

Politisi Gerindra itu juga mengatakan, Bapenda memiliki dua tugas utama, yaitu pelayanan dan menggali pendapatan daerah dari sektor pajak. 

Karena itu, Bapenda harus terus melakukan layanan prima dan sehat untuk memastikan kas daerah selalu terisi. 

"Bapenda memang harus diisi orang-orang yang ahli dibidangnya, mengingat, kinerja Bapenda harus tetap sehat dan prima. Kalau tidak maksimal, maka pembangunan tidak akan tercapai sesuai target," tuturnya.

Fatullah, juga berharap, Bapenda untuk terus melakukan inovasi. Ia pun mengingatkan tantangan yang dihadapi Bapenda ke depan, seperti meningkatnya akses teknologi, dalam hal itu penerapan transaksi non tunai dan pajak online.(Adv).
 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar