Terlalu Pilih Kerjaan, Sarjana di Sumbar Banyak yang Nganggur

Ilustrasi pengangguran (Sindonews).

SUMBAR- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lulusan sarjana atau S1 perguruan tinggi mendominasi angka pengangguran terbukaSumbar. Setidaknya mencapai 8,07 persen dari total angkatan kerja 2,81 juta orang.

"Salah satu penyebab tingginya pengangguran sarjana karena ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan tinggi," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Jumat (8/5/2020).

Pitono menambahkan, mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja sehingga lebih mudah terserap lapangan kerja.

Menurut dia, angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja. Sedangkan penganggur terbuka adalah masyarakat yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.

“Atau sedang mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin mendapatkannya serta mereka yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja,” kata dia, dikutip dari inews.id.

Selain sarjana, lanjut Pitono, pengangguran di Sumbar didominasi oleh tamatan SMK sebanyak 7,72 persen; SMA 5,13 persen; diploma 4,04 persen, dan SMP 5,49 persen.

“Angkatan kerja di Sumbar pada Februari 2020 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebesar 1,38 juta orang atau 51,69 persen,” kata dia.

Sementara itu, kata Pitono, penduduk bekerja berpendidikan SMA sederajat berjumlah 836.000 orang atau 31,41 persen; berpendidikan tinggi 449.000 orang atau 16,89 persen terdiri atas diploma 122.000 ribu orang dan sarjana 327.000 orang.

"Artinya penawaran tenaga kerja yang tidak terserap didominasi oleh diploma dan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau bekerja apa saja," katanya.

Sementara berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2020 masih didominasi sektor pertanian sebanyak 888.000 orang, sektor perdagangan 535,38 ribu orang dan industri pengolahan 242.000 orang.

“Kemudian pada Februari 2020 sebanyak 1,01 juta orang atau 37,95 persen bekerja pada sektor formal dan 1,65 juta orang atau 62,05 persen bekerja pada sektor non-formal,” katanya.

Jumlah penganggur pada Februari 2020 mencapai 146.000 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,22 persen.***

 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar