Mantan Pasien Covid- 19 Minta Surat Penegasan Nyatakan Dirinya Sembuh

Foto ilustrasi: Sampel darah untuk pengujian virus corona. - REUTERS.

PEKANBARU- Stigma salah di tengah masyarakat sampai saat ini masih sering muncul terhadap mantan pasien positif Covid- 19 di Provinsi Riau. Bahkan menurut Juru Bicara Covid- 19 Riau, dr. Indra Yopi, hari ini Jumat, 15 Mei 2020, dirinya bertemu langsung dengan mantan pasien positif Cvid- 19 Riau ke- 20 berinisial Tuan BBB yang sedang melakukan kontrol kesehatannya.
Dia meminta bahkan memohon agar diberikan surat yang lebih memperkuat menjelaskan kalau dirinya memang sudah sembuh dari virus Covid- 19.

" Sampai saat ini stigma salah di tengah masyarakat masih saja muncul meski pasien sudah dinyatakan sembuh. Sebenarnya saudara- saudara kita yang sudah sembuh dari Covid- 19 jauh lebih aman dibanding warga yang belum pernah terkena virus mematikan itu. Karena pasien yang sudah sembuh sudah punya imunitas sehingga kemungkina dia terinfeksi lagi sangat kecil. Atau bahkan mantan pasien lebih kebal dibanding warga yang belum pernah terkena," jelas dr Indra Yopi.

Penjelasan yang disampaikan dr Indra Yopi, sudah untuk kedua kalinya setelah sebelumnya dia juga mengaku, masih ada mendapat telepon dan kabar dari beberapa pasien yang sembuh dari positif Covid- 19 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif, mengatakan, mereka menganggap dirinya seperti dijauhi warga.

" Saya ada mendapat telepon dan kabar dari beberapa pasien yang dinyatakan sembuh dan PDP negatif. Walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh dan negatif ternyata beberapa masyarakat masih menjauhinya. Menurut saya itu sangat tidak baik," kata Indra Yopi, saat konfrensi Pers Update Covid-19 di Provinsi Riau, Jumat, (17/4/2020), lalu.

Sebab, menurut dia, pasien yang sudah sembuh akan lebih kuat dibanding orang- orang yang belum pernah terkena Covid- 19. Pasien Covid- 19 yang sembuh artinya sudah punya kekebalan sehingga kemungkinan besar mereka tidak tertular lagi dengan virus corona atau Covid- 19.

" Justru kita yang belum terkena Covid- 19 yang lebih berisiko," tegasnya.***
 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar