Istri Pakai Jurus Selingkuh agar Punya Alasan Ceraikan Suami di Masa Pandemi

Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

SURABAYA -bukan nama sebenarnya- bisa dibilang wanita nekat. Ibu rumah tangga itu memilih jurus selingkuh untuk alasan bercerai. Wanita 30 tahun itu menuturkan, dirinya tak tahan lagi hidup bareng suaminya -sebut saja Donwori- yang bukan pria mapan. Rumah tangga Karin dan Donwori baru saja berakhir sesuai putusan Pengadilan Agama Kelas IA Surabaya. Perceraian itu disebabkan wanita yang semula terlihat nrima itu tak tahan lagi hidup menderita.

Memang Donwori hanyalah pekerja serabutan. Pandemi penyakit virus corona (Covid-19) pun membuat penghasilan Donwori kian tak jelas. Di sisi lain pengeluaran bulanan rumah tangga Donwori dan Karin meningkat karena harus beli vitamin dan makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, hand sanitizer maupun tetek bengek lainnya. Namun, Karin menganggap suaminya bukanlah tipe pria yang getol berusaha mencari kerja. 

“Saya sudah gak sanggup. Masa disuruh usaha cari kerja yang mapan, yang gajinya jelas setiap bulan, eh malah banyak sekali alasannya,” ujar Karin, dikutip dari jpnn.com

Oleh karena itu Karin berupaya memberi pelajaran kepada Donwori. Tujuannya agar Donwori tak manja dan mau berusaha. Dalam kondisi seperti itu ada pria lain -sebut saja Donjuan- yang memikat hati Karin. Secara materi pun Donjuan lebih mapan ketimbang Donwori.

“Saya sebetulnya enggak tega meninggalkan dia, tetapi kalau dibiarkan begitu, yang ada malah saya kecewa seumur hidup,” tutur Karin.

Namun, kedua orang tua Karin justru tak betah lagi punya menantu Donwori. Tentu saja kedua orang karin tak rela putri mereka terbebani suami yang tak tahu diri. “Hidupnya cuma menumpang ke keluarga saya. Mengandalkan gajinya yang gak jelas untuk hidup. Dia juga tida ada usaha sama sekali untuk memperbaiki diri,” ucap Karin. 

Oleh karena itu Karin berupaya memberi pelajaran kepada Donwori. Tujuannya agar Donwori tak manja dan mau berusaha. Akhirnya Karin dan Donwori resmi bercerai pada pekan lalu. Meski pahit, Karin harus melakoninya. “Kalau bukan karena orang tua dan masa depan saya, saya tidak akan melakukan hal ini,” pungkasnya.***


 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar