Modal Tinggi Sebabkan Pedagang Daging Sapi tak Jualan

Ilustrasi - Internet

PEKANBARU- Sejumlah pedagang daging sapi di beberapa pasar tradisional di Kota Pekanbaru tidak berjualan, Sabtu (26/3). Mereka memilih berhenti berjualan sementara waktu lantaran tidak adanya pasokan daging dari rumah potong. 

Informasi yang dihimpun pasokan sapi dari Provinsi Lampung menghentikan pengiriman daging sapi ke Riau karena takut tertular penyakit LSD atau penyakit kulit pada hewan yang ada di Riau.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut. 

Namun, ia belum bisa memastikan penyebab terkait sejumlah pedagang daging tidak berjualan. Pihaknya masih menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. 

"Informasi sementara kan, berkaitan dengan harga. Harga modal sudah terlalu tinggi," kata Ingot Ahmad Hutasuhut, Minggu, (27/3). 

Menurutnya, dari pantauan sementara untuk harga daging sapi sudah melambung tinggi. Ingot menyebut, untuk harga modal daging sapi saja sudah menyentuh di angka Rp120 - 140 ribu per kilogram. 

"Jadi karena harga ini sudah tinggi, mereka cukup sulit menjualnya," jelasnya. 

Pihaknya juga berkomunikasi dengan Bulog untuk antisipasi permasalahan ini. Pihaknya juga segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dari wilayah pemasok serta Dinas Peternakan Kota Pekanbaru. 

Ingot juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying. Ia berupaya untuk kembali menormalkan suplai daging sapi dari daerah pemasok. Apalagi jelang bulan Ramadhan konsumsi masyarakat cenderung meningkat.


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar