Satu Dekade Kepemipinan Firdaus- Ayat, Pekanbaru Siap Bertransformasi Menjadi Kota Megapolitan Pekansikawan

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, saat meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru. (Istimewa).

PEKANBARU- Dalam kurun waktu satu dekade ini Kota Pekanbaru telah berkembang demikian pesat. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Pekanbaru, Dr Firdaus MT dan Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi, kemajuan perkembangan kota terus bertumbuh. 

Pekanbaru mampu hadir sebagai magnet pertumbuhan dan menjadi lambang semangat serta ambisi dari sebuah kota yang terus bergerak maju
dalam mewujudkan sebagai pusat bisnis dan investasi di Indonesia.

Kota pekanbaru merupakan kota yang memiliki posisi strategis dari aspek geografis dan ekonomi. Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah
yang diharapkan bisa menjadi gerbang perdagangan Indonesia bagian barat.

Selain itu posisi yang strategis yang menjadi koridor pusat ekonomi yang direncanakan dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yakni koridor Pekanbaru dan koridor Batam. 

Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 1 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Pekanbaru Tahun 2005-2025, serta RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

"Maka dirumuskan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekanbaru tahun 2017-2022 sesuai dengan visi dan misi walikota dan
wakil walikota, yakni terwujudnya Pekanbaru sebagai Smart City yang Madani," ujar Firdaus, Rabu (6/4). 

Menurutnya, pemerintah kota menerapkan enam pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep smart city. Yakni smart government, smart people,
smart environtment, smart economy, smart mobility, dan smart living.

Smart government sebagai salah satu indikator penting bagi kota pintar mengharuskan adanya beberapa aspek penting dalam pemerintahan. Tiga
aspek utama dalam smart governance adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan, mewujudkan transparansi dan
keterbukaan data, serta merumuskan kebijakan sesuai dengan kebutuhan warga.

Smart people berarti penduduk kota yang dapat dikatakan smart, tidak hanya mengacu pada kualifikasi edukasi seseorang tapi juga kualitas interaksi
sosial yang terbentuk. Pembentukan kota cerdas tidak terlepas dari smart society atau masyarakat yang cerdas. Penggunaan teknologi dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari bukan merupakan satu-satunya syarat untuk penerapan sebuah kota pintar.

Untuk Smart Living, Pemko Pekanbaru juga memiliki konsen bagaimana masyarakat mendapatkan sarana dan prasarana kesehatan dengan
membangun rumah sakit rujukan madani, kemudian juga membangun Puskesmas Rawat Inap yang berlokasi di pusat kota.

Pada sisi lain ikhitiar untuk menjadikan Kota Pekanbaru lebih kompetitif melalui peluang baru yang disediakan oleh desentralisasi, dan
mempersiapkan strategi pembangunan yang memberikan dampak luas terhadap ekonomi, investasi dan sosial menjadi bagian penting dalam menuju
kota yang dicintai oleh warganya.

Upaya ini juga telah mendorong manajemen publik yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan tata kelola pemerintah kota Pekanbaru dalam
pemberian layanan termasuk dengan hadirnya Mal Pelayanan Publik, sebuah terobosan dalam pelayanan pemerintah kota yang terintegrasi dan
terpadu.

Berdasarkan catatan statistik, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar 4,5% per tahun dengan komposisi penduduk yang heterogen,
multietnik dan multiagama. Jumlah penduduk tercatat sebanyak 1,136,557 jiwa pada malam hari dan 1,4 juta jiwa pada saat siang hari.

Pekanbaru bersiap menjadi Kota Megapolitan Pekansikawan

Sejalan dengan bergulirnya otonomi daerah dan bergantinya kepemimpinan, Kota Pekanbaru terus berkembang pesat dan menjelma menjadi Kota
yang luar biasa di Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Dengan posisi wilayah yang sangat strategis, Pekanbaru memiliki potensi yang unik, karena berada tepat di tengah propinsi Riau dan di jantung pulau
sumatera. Dikelilingi daerah yang kaya dengan sumber daya alam, berada pada jalur lintas timur Sumatera dan sekaligus berfungsi sebagai pintu
gerbang Indonesia bagian barat menuju kawasan Asia, Amerika dan Eropa. Pekanbaru menjelma menjadi kota harapan baru di Negara Republik
Indonesia.

Disamping berkembang menjadi sebuah metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Palalawan), Pekansikawan juga tumbuh menjadi
salah satu pusat kegiatan nasional dan memberi pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional khususnya wilayah sumatera.

Kerjasama ini bertujuan untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, percepatan pengembangan daerah perbatasan, pengelolaan
potensi daerah dengan saling menguntungkan demi kepentingan masyarakat, serta bertujuan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik yang
efektif dan efisien di wilayah Pekansikawan yang memiliki penduduk 2,3 juta jiwa.

Pekansikawan adalah kerja sama regional untuk percepatan pertumbuhan kawasan dalam pembangunan kota yang modern, melalui konsep smart
city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan greencity. Sebagai pemimpin kota yang baik harus memikirkan pertumbuhan regional
karena ketika kota metropolitan berkembang, akan membutuhkan kerja sama dari wilayah atau kabupaten sekitarnya.

Disamping itu juga usaha untuk mengintegrasikan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan ekonomi sangat penting untuk pertumbuhan cerdas:
kota harus berinvestasi dalam infrastruktur dalam membangun sumber daya manusia dan pelayanan agar masyarakat bisa hidup dengan layak
berkualitas, efektif dan efisien. Pemko Pekanbaru menggagas Kota Metropolitan Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan) sejak 2016
lalu. Gagasan itu terwujud pada 2019 bersama 20 kawasan metropolitan lainnya di Indonesia.

Saat ini, akses ke Pekansikawan telah dibuka. Masyarakat di daerah hinterland Pekansikawan saat ini telah dimudahkan begitu juga sebaliknya. Dari
akses transportasi, skema KPBU SPAM,  pendidikan, dan fasilitas kesehatan yang telah bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah hinterland
Pekansikawan. 

Diantaranya, dimulainya pelaksanaan Konektivitas Moda Angkutan Darat dengan adanya rencana operasi angkutan massal aglomerasi pekansikawan.
Dimulainya sistem KPBU SPAM Kampar-Pekanbaru

Pada bidang pendidikan ditandai dengan beberapa buah sekolah di daerah penyangga milik Pemko Pekanbaru yang diisi oleh murid-murid, anak-
anak kita dari daerah Penyangga

Untuk kesehatan, tandai dengan beberapa faskes yang turut mengakomodir masyarakat di daerah penyangga Pekansikawan. Selain itu, unsur yang
semakin membuat Pekanbaru menyongsong Megapolitan Sikawan, tahun 2021 Kota Pekanbaru ditetapkan oleh BRIN (Badan Riset Nasional) sebagai
Daerah yang memiliki daya saing sangat tinggi. 

Nilai Indeks Daya Saing Kota Pekanbaru tahun 2021 dari keempat aspek yang diukur adalah 3.757 dengan rincian masing masing aspek adalah Aspek
Ekositem Inovasi sebesar 3.94, Aspek Penguat/ Enabling Environtment sebesar 3.21, Aspek Sumber Daya Manusia/ Human Capital sebesar 4.00 dan
Aspek Pasar Sebesar 3.88.

Serta, Pekanbaru merupakan kota dengan perputaran uang tertinggi di luar pulau Jawa, dan merupakan kota tujuan investasi nasional selama
delapan tahun berturut-turut.***
 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar