Unilak Masuk Kluster Utama Bidang Penelitian Kemenristek Dikti
PEKANBARU- Kabar gembira datang bagi keluarga besar Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, pasalnya universitas yang kini dipimpin Dr Junaidi itu naik peringkat utama menjadi Perguruan Tinggi berbasis kinerja penelitian.
Dalam surat bernomor B/850/E2.4/RS.04/2019, diteken Plt. Direktur Sistem Riset dan Pengembangan, Ocky Karna Radjasa, Kemenristek Dikti merilis klasterisasi dan pengelompokan perguruan tinggi berbasis penelitian pada 19 November lalu.
Ada 1.977 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan oleh Ristek Dikti, dan Unilak masuk kluster utama di urutan 153 se Indonesia. Dari jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia, Dikti membagi dalam 4 kluster yaitu, mandiri, utama, madya dan binaan.
Rektor Universitas Lancang Kuning, Dr.Junaidi, S.S.M.Hum, memberikan apresiasi kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unilak. Termasuk para dosen yang selama ini fokus melakukan penelitian, prestasi itu sekaligus membuktikan Unilak terdepan dalam menghasilkan inovasi dan solusi bagi Indonesia
"Unilak siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan riset seperti dengan perguruan tinggi, pemerintah daerah dan perusahaan swasta. Pengalaman Unilak dalam riset menjadi kekuatan utama dalam menjalankan pendidikan tinggi" jelas Rektor.
Kepala LPPM Unilak, Ir Lativa Siswati.MP.,mengucapkan puji sukur atas prestasi yang diraih, dia mengatakan semua itu tidak terlepas dari kerja semua dosen dan support pimpinan di Unilak.
" Alhamdulillah, semoga kedepan kita lebih baik dan dapat menuju unilak unggul 2030, dengan adanya peningkatan ini berarti kita harus bekerja lebih giat lagi demi Unilak unggul" ujar dia didampingi Sekretaris, Alexander Yandra.
Dalam hal itu, Ristek Dikti menilai berdasarkan beberapa aspek Indikator diantaranya, aspek sumber daya meliputi SDM, Keterlibatan dosen, mahasiswa, alumni pengabdian masyarakat, staf administrasi, dan jumlah teknisi/labor yang terlibat.
Kemudian, kelembagaan dan fasilitas yang terdiri dari LPM, fasilitas penunjang pengabdian meliputi, pusta studi/kajian, laboratorium, studio, lahan, kebun percobaan. Selanjutnya, sumber pendanaan yaitu, data sumber pendanaan dari internal perguruan tinggi, pemerintah,swasta/industri, lembaga multilateral, lembaga nirlaba, atau sumber sumber dana lainya.
Adalagi yakni, sumber daya Iptek, meliputi sumber daya Iptek meliputi HKI meliputi paten,paten sederhana, perlindungan varietas tanaman, desain produk, geografis, perlindungan desan tata letak sirkuit terpadu. Kemudian aspek luaran kegiatan yaitu meliputi, publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat seerpti jurnal, tulisan dalam media massa dan majalah yang di sajikan dalam forum ilmiah,atau smeinar.
Hak atas kekayaan Intelektual ,Produk dan Kemitraan, buku yaitu luaran pengabdian buku berupa ajar,teks, modul,dan panduan prakstis ber ISBN. Termasuk mitra meliputi luaran yang tercakup dalam kelompok meliptui kerjasama dengan pemerintah dan swasta. Dan luaran Ipktek lain meliputi penggunaan teknologi tepat guna, model, prototipe, karya desain, seni karya, bangunan,arsitektur, dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Terakhir yakni aspek Manajemen meliputi, proses dan pengelolaan yang didasarkan pada penilaian kinerja melalui LPM/LPPM/P3M mengacu pada website, pelatihan dan lainnya. Penilaian kegiatan meliputi keberadaan unit penjaminan mutu dan penilaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh fakultas/unit kerja. Tak lupa pula aspek Revenue Generating yaitu meliputi unit bisnis,income atau royalti yang di hasilkan.(rilis/iky).
Tulis Komentar