Sopir Bus TMP Mogok, Penumpang Terlantar, Direktur TPM Bungkam

Puluhan bus TMP tak beroperasional

PEKANBARU- Sejumlah penumpang Bus Trans Metro Pekanbaru mengaku terlantar dengan tidak beroperasionalnya Bus Trans Metro Pekanbaru hari ini, Selasa,(31/12/2019). 

Berdasarkan informasi yang berkembang 75 orang sopir bus tersebut mogok kerja karena belum gajian selama dua bulan.

" Dua jam saya menunggu bus TMP dari Umban Sari mau ke kota Jalan Jenderal Sudirman, tapi sia-sia. Tak satupun bus yang berhenti di halte," kata Yandi, warga Rumbai.

Salahseorang sopir bus TMP yang tak ingin disebutkan namanya mengakui, hingga petang  ini operasional bus tak akan berjalan.

" Gaji kami belum dibayar dua bulan, November dan Desember. Kayaknya sampai sore ini bus tak akan jalan, kalau besok belum tahu," katanya.

Bukan hanya sopir, pramugara bus TMP juga mogok karena alasan serupa belum gajian selama dua bulan. 

Dia menjelaskan untuk satu orang sopir bus TMP sebesar Rp3,2juta perbulan dan pramugara sebesar Rp2,7juta.

" Bagaimana ini kondisinya, mana orang mau tahun baru lagi, tapi gaji kami tak dibayar," kesalnya.

Direktur PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM), Azmi, dikonfirmasi terkesan bungkam tak menjawab panggilan telepon yang disambungkan ke nomor pribadinya.

Begitujuga dengan pesan SMS dan Whats App yang dikirimkan hingga berita diterbitkan tak kunjung dibalas.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, HM.Noer, dikonfirmasi, mengaku sedang mengikuti acara di luar kota.

Dia mengarahkan Wartawan menanyakan persoalan ke Asisten II atau ke Badan Pengelola Keuangan daj Aset Daerah 

" Maaf saya sedang acara di luar kota, ke Ibuk Asisten II atau BPKAD saja ya," tulisnya melalui pesan Whats App, Selasa,(31/12/2019).

Asisten II, Bidang Perekonomian Pembangunan, Elsyabrina, mengaku, belum mendapat informasi terkait mogoknya sopir bus TMP berikut pramugaranya.

" Saya belum dapat informasinya dari pihak BPKAD. Seharusnya masalah itu kaitannya ke BPKAD. Karena kalau saya kan lebih kepada kinerjanya, tapi masalah mogok kan karena gaji artinya masalah keuangan," singkat dia.

Terkait persoalan sebelumnya, puluhan sopir bus berkerumun sengaja memarkirkan bus TMP di terminal Bandar Raya Payung Sekaki.

"Kami ada 418 orang karyawan disini tidak digaji sudah sejak bulan November hingga Desember ini, kami harus bagaimana kalau begini biaya sekolah anak sudah mendesak, listrik juga harus dibayar, bagaimana nasib kami kalau begini. Kami mogok kerja sampai ada pembayaran gaji kami, kalau di bayar siang ini kami akan jalan sore nanti," kesal sopir meminta namamya tak ditulis.

Dia menjelaskan, ada 75 unit bus yang tidak beroperasi pada hari ini Selasa,(31/12/2019).
karena tak ada sopir yang mau bekerja.

"Ada 75 bus, mobil kecil dan 50 mobil besar. Kami akan begini sampai ada pembayaran gaji dari pihak pemko atau perusahaan, jangan hanya janji-janji saja, kemarin dijanjikan tanggal 20 tapi ini sudah akhir tahun tapi tidak ada juga. Kami hanya menuntut hak kami, minta gaji kami dibayarkan itu saja," tutupnya.(iky).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar