Tak Parkir Dikenakan Tarif, Azwendi Sebut Pengelola jangan Hanya Pikirkan Pendapatan
PEKANBARU- Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Azwendi Fajri, berang menerima keluhan masyarakat terkait keresahan yang dirasakan saat mengunjungi pusat perbelanjaan atau tempat keramaian yang selalu mengenakan tarif meski mereka tak ada parkir di sana.
" Saya sangat tidak setuju seperti itu. Pengelola pusat perbelanjaan harusnya menyediakan fasilitas khusus. Jangan orang cuma ngantar tak ada parkir tapi dikenakan tarif, itu bagaimana,? cetus Azwendi, Senin, (3/2/2020).
Dia menjelaskan, pengelolaan parkir di Pekanbaru jauh berbeda dengan yang ada di daerah lain.
" Di Jakarta saja drop out 3 menit gratis. Sepertinya di Pekanbaru ini untuk parkir sudah menjadi objek pendapatan khusus bagi pengelola. Menurut saya itu tidak tepat. Jangan seperti itu, masyarakat pikirkan juga," tegasnya.
Azwendi, menyarankan untuk pengelolaan parkir manajemen pusat perbelanjaan atau tempat keramaian merubah sistem dengan harus memberikan pelayanan juga kepada publik.
"Salahsatunya fasilitas untuk angkutan Taxi, angkutan online dengan sistem drop out. Pengelola juga diminta memberikan keteranga kalau lahan parkir penuh. Jangan orang cuma mutar- mutar cari parkir tapi bayar," tandasnya.
Terkait persoalan sebelumnya salahseorang warga Pekanbaru, Jumailis, mengeluh dengan kejadian yang dirasakan di salahsatu pusat perbelanjaan. Pasalnya dia sering dikenakan tarif padahal tak ada parkir hanya mengantar tamu sampai lobby saja.
" Sering saya dikenakan tarif parkir padahal tak ada parkir cuma ngantar tamu sampai lobby," keluh Jumailis.(iky).
Tulis Komentar