Beredar Video Warga Sebut Jualan di Pasar Pemerintah Bayar Rp5 juta, Kadis Perdagangan : Bohong!

Tangkapan layar video warga menyebut jualan di pasar resmi pemerintah bayar Rp5 juta (Warga berbaju merah mengenakan topi).

PEKANBARU- Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, membantah, pernyataan seorang warga yang disampaikan melalui video yang beredar secara berantai di Whats App Group menyebut, jika ingin berdagang di pasar tradisional milik pemerintah harus membayar Rp5 juta.

" Bohong, warga yang mengatakan itu sudah klarifikasi ke saya bahwa yang dia maksud itu ternyata Pasar Dupa dan Pasar Pagi Arengka yang keduanya itu pasar swasta bukan pasar milik pemerintah," tegasnya, Rabu,(22/4/2020), kemarin.

Meyakinkan hal itu bahkan Ingot, mengajak pedagang yang berjualan berpindah-pindah secara ilegal untuk bergabung masuk ke dalam pasar-pasar resmi milik pemerintah.

" Tak ada diminta bayaran sampai sebesar itu paling di pasar resmi milik pemerintah hanya bayar retribusi saja," jelasnya.

Disampaikan, masih banyaknya aktivitas pasar kaget yang tetap nekat beroperasional di tengah mewabahnya virus Corona di Kota Pekanbaru, Ingot, mengatakan, aktivitas yang disampaikan itu namanya bukan pasar kaget.

" Sekali lagi saya tekankan untuk aktivitas seperti itu namanya bukan pasar kaget. Tapi mereka adalah pedagang yang berjualan berpindah-pindah ilegal. Kalau yang namanya pasar itu resmi ada izinnya, kita minta aktivitas itu  ditutup karena ilegal dan bertentangan dengan Peraturan Daerah," tegas Ingot.

Terkait persoalan sebelumnya seorang warga di dalam video yang beredar meminta kepada tim gabungan untuk tetap membolehkan mereka menggelar aktivitas berjualan di pasar kaget yang diduga beralamat di Jalan Pinang, Kecamatan Tenayan Raya, pasca ditertibkan.

" Kami mohon kepada pihak pemerintah kami di sini hanya mencari nafkah. Kalau legalitas yang bapak tanya, kami memang ilegal. Tapi ilegal seperti apa pak, tolong dijelaskan. Kalau menggangu fasilitas umum kami akan coba tertibkan. Kalau jualan di sini kami cuma bayar Rp5.000 satu hari. Kalau kita bayar pasar tradisional Rp5juta itupun ukuran lapaknya kecil," kata warga yang mengenakan baju berwarna merah  memakai topi menjelaskan persoalan dihadapan petugas didalam video yang beredar.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar