Akibat Pandemi Covid 19, Kerugian Dunia Wisata di Riau Capai Rp7 Milliar
PEKANBARU--Dampak Pandemi Covid-19, bagi dunia usaha pariwisata di Riau begitu terasa bagi para pelakunya. Sehingga, mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Menurut hitung-hitungan dari Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Kerugian akibat Covid-19 ini, berkisar Rp7 milliar.
''Hitung-hitungan kita, akibat pandemi covid-19 ini dunia usaha pariwisata rugi 7 milliar,'' terang Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat saat konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau, Rabu, (1/7/2020).
Angka itu, sebut Roni, dikalulasikan dari 12 Kabupaten dan Kota se-Riau yang memiliki destinasi wisata. Kerugian lainnya, akibat penutupan destiansi wisata itu adalah, kerugian dari segi akomodasi dan penginapan yang mencapai angka 5 milliar.
Maka, untuk mengangkat kembali destinasi wisata di 12 Kabupaten dan Kota se-Riau. Pihaknya mengajak dinas Pariwisata setempat, agar aktif mempromosikan nya melalui media sosial.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan para penggiat dunia wisata. Agar tujuan mengangkat perekonomian akibat Pandemi Covid-19 dapat terwujud.
''Media sosial dan penggiat wisata inilah yang kita manfaatkan, kembali mengangkat destinasi wisata Riau,'' jelas Roni.
Selain itu, sebut Roni, cara lainnya adalah pihaknya juga mengadakan satu kompetisi adanya lomba protokol kesehatan bagi pelaku usaha.
''Karena begitu cukup lama tutup, kami dari Dinas Pariwisata Riau dan Kabupaten terus mempromosikan,'' ujar Roni.
Sedangkan, dalam masa memasuki tatanan New Normal. Masyarakat yang ingin menikmati destinasi wisata, harus tetap perhatikan protokol kesehatan. Maka, dengan program baru ini. Pihaknya, berencana tidak hanya membangkitkan destinasinya. Melainkan, juga turut mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
''Tujuan kami juga ingin membangkitkan ekonomi masyarakat yang juga terdampak akibat Covid-19 di Riau,'' ungkap Roni.
Namun, karena semua Kabupaten dan Kota di Riau zona kuning, selain Rohil. Pihaknya, tetap menekankan pembukaan destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan.
''Syaratnya, destinasi wisata harus menggunakan dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan menyediakan tempat cuci tangan, jaga jarak,'' terang Roni.
Karena, jika tidak menyediakan alat cuci tangan. Roni menegaskan, pihaknya memberikan sangsi.
''Ketentuan itu juga sesuai dengan edaran gugus tugas pusat. Tapi boleh buka, dengan syarat ada batasan buka dan jarak antara wisatawan,'' tegas Roni.***
Tulis Komentar