Jadi Bagian dari Proyek Strategis Nasional, Walikota Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan KIT

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus,MT, saat memberikan arahan dalam kegiatan Pengamanan KIT, Sabtu, 19 Juli 2020.

PEKANBARU- Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Minggu (19/7), mengatakan, Kawasan Industri Tenayan akan menampung 155.000 tenaga kerja pada tahap pertama.

"Pembangunan KIT ini untuk menggerakkan ekonomi. Tidak hanya untuk Pekanbaru, tetapi juga demi Provinsi Riau dan Indonesia," ujarnya, saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan KIT.

Proyek-proyek strategis nasional seperti itu untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia. 

Bila berjalan dengan lancar, dari 2.660.000 meter (2.660 hektare) yang direncanakan, pada tahap pertama 1.500 hektare yang akan dibangun.

Namun, lahan intinya milik Pemko Pekanbaru seluas 306 hektare. KIT akan menyediakan lahan pekerjaan bagi 155.000 ribu orang.

"Belum lagi para karyawan di sektor informal yang akan mendukung kawasan itu. Oleh sebab itu, kami berkewajiban mengamankan lahan ini," tegas Firdaus.

Wali Kota menerangkan, Kawasan Industri Tenayan seluas 306 hektare dibeli Pemko Pekanbaru pada 2002 hingga 2004. Saat ini, KIT dijadikan proyek percontohan nasional.

Rencana pembangunan Kawasan Industri Tenayan sudah ditetapkan oleh Pemko Pekanbaru pada 1993.  Penetapan lokasi KIT ini dimulai dengan rencana tata ruang dan juga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru pada 1993. 

"Saat itu, Wali Kota Pekanbaru adalah Usman Effendi Affan. Pada 2002 hingga 2004, Pemko Pekanbaru mengganti rugi lahan ini seluas 306 hektare," ujarnya.

Lahan itu sempat dikuasai Pemko Pekanbaru. Karena kegiatan tidak berlanjut, kemudian lahan KIT menjadi terlantar. 

Rencana pembangunan KIT ini dilanjutkan lagi oleh Wali Kota Pekanbaru Firdaus dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Akhirnya, KIT ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019 pada periode kedua Presiden Jokowi. 

Maka, KIT yang dirancang oleh Pemko Pekanbaru didukung Pemprov Riau, telah dimasukkan Presiden sebagai salah satu dari 27 kawasan industri strategis baru. Dalam RPJM 2019, 14 kawasan industri strategis nasional itu ada di pulau Sumatera.

"Dari 14 itu, kawasan industri baru ada dua di Provinsi Riau yaitu Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru dan Kawasan Industri Buton Siak. Dari 14 di Sumatera, Kawasan Industri Tenayan menjadi proyek percontohan nasional," jelas Firdaus.

Ditambahkannya, Pemerintah pusat telah menyiapkan pasokan listrik bagi Kawasan Industri Tenayan (KIT) di Pekanbaru. Pemerintah telah membangun dua pembangkit listrik dengan total daya 475 Megawatt (MW).

"Dalam Tawasan Industri Tenayan, pemerintah telah membangun dua pembangkit listrik dengan total 475 Megawatt. Ini adalah proyek strategis nasional," katanya.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan yang pertama dibangun di KIT. PLTU ini dibangun di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"PLTU ini memiliki daya 220 MW," ucap Firdaus.

Sementara itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan daya yang dihasilkan 275 MW. PLTG ini dibangun pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kawasan ini juga akan didukung oleh jalan tol dan jalan lingkar luar. KIT akan menjadi pendukung untuk pembangunan di pulau Sumatera," sebut Firdaus.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar