Ini Beberapa Dugaan Penyebab Kapal Banawa Terbalik di Danau PLTA Koto Panjang
KAMPAR - Faktor human error diduga menjadi penyebab insiden kecelakaan Kapal Banawa Nusantara 58 yang terbalik di Danau PLTA Koto Panjang, Sabtu (19/12/2020) sore, kemarin. Insiden itu menyebabkan meninggalnya satu orang penumpang yang ikut dalam robongan tersebut.
Dikutip dari klikmx.com, kapasitas Kapal Banawa Nusantara ini hanya memiliki daya angkut 24 orang. Sedangkan saat kejadian ternyata penumpang yang ada di kapal lebih 40 orang.
Kemudian berdasarkan informasi yang didapat dari BPBD Kampar, banyak penumpang yang menaiki kapal anawa 58 tersebut, tidak menggunakan pelampung keselamatan.
Selain itu diduga belum asuransi keselamatan penumpang yang menaiki kapal wisata. Karena ini diatur UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, di mana hak wisatawan salah satunya adalah memperoleh perlindungan hukum dan keamanan serta perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang berisiko tinggi dan itu tertuang dipasal 20 huruf C dan F UU Kepariwisataan.
Selanjutnya mengenai penggunaan Kapal Banawa Nusantara. 58 di saat kondisi danau PLTA Koto Panjang yang sedang surut. Di mana diduga kedalaman air hanya 15 sampai 20 meter. Jika dilihat dengan kondisi kapal Banawa panjang seluruhnya 17, 65 meter dan panjang antara garis air (L.W.I) 13,15 meter . Sedangkan Lebar 4.00 meter, tinggi 1 (H) midship 1,04 meter, dan serat air 1,02 meter.
Karena berdasarkan keterangan dari Kepala Pusdalop BPBD Kampar Candra, lokasi kejadian sangat banyak tunggul kayu, sehingga untuk kapal sebesar Banawa nlNusantara 58 tidak bisa digunakan di saat kondisi air dalam keadaan surut.
"Kami saja dalam mencari korban tenggelam di sana tidak berani memakai perahu karet di saat surut. Hal ini karena banyaknya tunggul kayu, jadi harus menggunakan perahu motor jenis lain agar aman," ungkapnya, Ahad (20/12/2020). ***
Tulis Komentar