Sepekan Usai Vaksinasi, Ketua RT Meninggal Terpapar Covid-19, Keluarga Dijauhi Tetangga

Ilustrasi (Foto : Shutterstock)

JAKARTA - Jarwanto (40), seorang Ketua RT di Dusun Babadan, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Kabar meninggalnya korban menyisakan keheranan bagi warga setempat lantaran Jarwanto baru sepekan lalu menjalani vaksinasi. Jarwanto meninggal dalam perawatan di RSUD dr Sayidin Magetan setelah menerima vaksinasi Covid-19 sepekan sebelumnya.

Saat menjalani vaksinasi, mendiang Jarwanto bermaksud memberi contoh kepada warganya agar bersedia divaksin di Balai Desa Pojoksari, tetangga desa setempat.

Namun sepekan kemudian, stamina bapak satu putri itu tiba-tiba drop dan meninggal setelah dirawat di RSUD. Karena dirawat di masa pandemi, ia pun dinyatakan meninggal karena terpapar Covid-19.

"Dalam kondisi drop, matanya terbuka tetapi tidak bisa melihat sekelilingnya, bicaranya juga tidak jelas,"kata Suwito, salah seorang warga Desa Baron, Kecamatan/Kabupaten Magetan, saudara ipar Jarwanto kepada Surya, Kamis (29/7/2021) lalu, dikutip dari wartakota.tribunnews.com.

"Badan sudah lemas, tidak bisa jalan. Kondisi itu terjadi sepekan setelah divaksin," imbuhnya.

Dijauhi Tetangga

Dan karena meninggalnya almarhum Jarwanto dikabarkan kena Covid-19, istri dan anaknya sempat dijauhi tetangga.

Karena itulah pihak keluarga melakukan swab test ke Puskesmas Sukomoro.

"Istri dan anak almarhum, saya antarkan untuk swab test ke Puskesmas Sukomoro, hasilnya negatif," ujar Suwito.

"Tetapi demi menjadi kebaikan semua, istri dan anak almarhum kami minta di rumah sementara, anggap isolasi mandiri," lanjut Suwito.

Dari informasi yang didapatkan, Jarwanto menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Sayidiman setelah mengalami drop.

Keluarga membawa Jarwanto setelah sepekan menjalani vaksinasi Covid-19 di Balai Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro.

Menurut istri dan anaknya, korban tidak mengeluh apa-apa usai menjalani vaksinasi.

Bahkan masih memimpin kerja bakti di lingkungannya dan mengajar mengaji untuk anak-anak dan orang tua di masjid desa.

Almarhum Jarwanto memang punya riwayat asam lambung.

"Tetapi setelah diperiksa tenaga medis ia dinyatakan sehat, sehingga tetap divaksin," kata Serma TNI AU Samuji, kakak ipar Jarwanto.

Dituturkan Samuji, saat Jarwanto drop dan akan dibawa ke RSUD, pihaknya diminta tandatangan kalau korban terpapar Covid-19.

"Kami pun tanda tangan karena takut kalau ia (Jarwanto) tidak tertolong. Almarhum meninggal kekurangan oksigen," kata Samuji.

Sementara Lurah Tinap, Suwarni mengakui bahwa selama pandemi sudah ada 13 warganya yang meninggal akibat Covid-19.

Yaitu 11 warga asli dari Kelurahan Tinap, satu orang asal Jakarta, dan satu asal Bangkalan.

"Sesuai catatan di Kelurahan Tinap, warga meninggal karena Covid-19 ada 11 orang. Dan terrakhir adalah Pak Jarwanto," kata Suwarni kepada Surya.

Belasan Warga Dusun Meninggal di Sukabumi

Sementara itu, di sebuah dusun belasan orang meninggal dalam jangka waktu satu bulan du Kabupaten, Sukabumi, Jawa Barat.

Seperti dilaporkan wartawan Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin, peristiwa mengejutkan tersebut terjadi di Dusun Kalapa Satangkal, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Desa Ciracap Ibrahim mengatakan, kejadian aneh itu membuat geger karena terdapat 14 warga meninggal dalam kurun waktu satu bulan.

Suasana Dusun Kalapa Satangkal, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setelah digegerkan dengan meninggalnya belasan warga berturut-turut.

"Menurut laporan dari Kadus Kalapa Satangkal bahwa dusun itu telah terjadi kejadian warga kami meninggal dalam jangka waktu satu bulan kurang lebih 14 orang, itu hal yang tidak wajar," ujarnya, Kamis (29/7/2021) kemarin.

AIa menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Puskesmas dan Forkopimcam untuk melakukan tes rapid secara acak kepada warga di wilayah tersebut.

Sedikitnya 10 orang di rapid antigen dan hasilnya enam orang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Enam orang tersebut di karantina atau di isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini kondisi di kedusunan Kalapa Satangkal sudah kembali normal dan kasus Covid-19 menurun.

Pihaknya juga memperketat penerapan protokol kesehatan di kedusunan Kalapa Satangkal.

"Kami dari pemerintah memberikan bantuan sembako kepada orang tersebut.

Alhamdulillah setelah kami mengadakan pemeriksaan di kampung tersebut yang terpapar di 3 ke RT-an alhamdulillah sekarang sudah mulai menurun, karena kami sudah menerapkan aturan protokol kesehatan kepada warga tersebut," ucapnya.***


 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar