Aplikasi PeduliLindungi Bakal Diterapkan di Pasar Rakyat

Ilustrasi- Internet

JAKARTA - Penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang selama ini sudah berjalan di pusat perbelanjaan modern atau mal juga bakal segera diterapkan di pasar-pasar tradisional alias pasar rakyat.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat mengunjungi Pasar Badung di Denpasar, Bali, Sabtu (25/9/2021). Menurut Mendag, pemerintah ingin memastikan pasar rakyat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung dari penularan Covid-19 sehingga dapat menggerakan ekonomi.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi di sejumlah lokasi pasar rakyat.

“Ada beberapa pasar rakyat yang akan diuji coba dengan memperhatikan tingkat vaksinasi pedagang dan pengelola pasar rakyat,” ungkapnya, dikutip Minggu (26/9/2021), dikutip dari sindonews.com.

Pria yang pernah menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) itu menjelaskan, terdapat beberapa pertimbangan pelaksanaan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat.

Antara lain, pedagang dan pengelola pasar rakyat sudah tervaksin 100 persen. Selain itu, pasar rakyat telah menerapkan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemendag.

Pada pasar rakyat juga memiliki akses pintu masuk dan keluar yang dapat dikontrol pengelola, serta memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam penerapan protokol kesehatan dan menyediakan sumber daya manusia dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi.

“SOP PeduliLindungi sangat penting agar dapat berdampingan dengan Covid-19 karena pandemi ini tidak akan cepat selesai dan kegiatan ekonomi dapat berjalan kembali,” tutur Mendag.

Berdasarkan usulan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), penerapan aplikasi PeduliLindungi akan diuji coba di enam pasar yaitu Pasar Mayestik (Jakarta), Pasar Blok M (Jakarta), Pasar Baltos (Kota Bandung), Pasar Modern BSD (Kota Tangerang Selatan), Pasar Modern 8 Alam Sutera (Kota Tangerang), dan Pasar Wonodri (Kota Semarang). Keenam pasar tersebut telah mendapat QR Code dari Kementerian Kesehatan.

Menurut Lutfi, kesuksesan implementasi aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat sangat tergantung pada kesadaran dan peran aktif masyarakat terhadap pengendalian Covid-19 serta kesiapan SDM pengelola pasar rakyat, khususnya dalam sosialisasi, pemeriksaan, dan pemantauan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, diperlukan kesiapan sarana prasarana pencegahan Covid-19 di pasar rakyat, seperti fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan masker.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kemendag, tingkat vaksinasi pedagang pasar secara nasional mencapai 62 persen. Adapun seperti di Pasar Badung, Bali, tingkat vaksinasi pedagang dan pengelola telah mencapai 100 persen dengan skor indeks pengendalian Covid-19 sebesar 69.

“Adanya penerapan aplikasi PeduliLindungi serta vaksinasi pedagang dan pengelola pasar yang mencapai 100 persen, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan bagi konsumen berbelanja kembali ke pasar rakyat serta meningkatkan omset para pedagang pasar,” tutur pria yang juga pernah menjabat Dubes RI untuk Jepang itu.

Pada kunjungan ke Pasar Badung, Mendag juga meninjau harga barang kebutuhan pokok (bapok). Menurutnya, harga-harga bapok di Bali masih relatif terkendali.

“Beberapa harga bapok bahkan lebih rendah dari harga rata-rata nasional dan cenderung turun. Dengan penerapan protokol kesehatan nantinya, daya beli masyarakat akan terangkat sehingga pasar rakyat ramai kembali dan kegiatan ekonomi berjalan lebih baik lagi,” tutur Lutfi.

Berdasarkan hasil pantauannya, harga beras medium tercatat Rp9.625, beras premium Rp11.667, gula pasir Rp12.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000, daging sapi Rp97.500, daging ayam ras Rp37.667, telur Rp21.600, bawang merah Rp21.333, serta bawang putih Rp22.667.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar