Diminta Normalisasi Sungai Siak, PUPR Pekanbaru Segera Sampaikan ke BWSS

Istimewa

PEKANBARU- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru segera menindaklanjuti permintaan dari salah seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru Daerah Pemilihan (Dapil) VI, Suherman, meminta Pemko Pekanbaru menormalisasi Sungai Siak yang mulai mendangkal dan tercemar.

" Kita akan sampaikan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra III Kementerian PUPR RI untuk bisa menganggarkan pemeliharaan Sungai Siak sebagai pemegang kewenangan," kata Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Jumat, (19/8/2022) malam, melalui pesan Whats App.

Indra Pomi, menjelaskan, Pemko Pekanbaru juga bekerja sama dengan Kawasaki Jepang untuk menyusun studi kelayakan pemeliharaan Sungai Siak.

Kemudian, hasil kajiannya nanti bisa diimplementasikan meskipun untuk kewenangan Pemko Pekanbaru itu hanya sebatas di drainase perkotaan saja.

" Semoga hasil kajiannya nanti bisa diimplementasikan," singkat Indra Pomi Nasution.

Terkait persoalan, sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Suherman, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk segera menormalisasi Sungai Siak yang sudah mendangkal dan tercemar.

Menurutnya, sungai itu kini semakin sehari semakin tampak semerawut, bahkan juga sudah banyak sampah yang menumpuk.

"Ya, sangat kita sayangkan. Sungai Siak ini salah satu ikon yang ada di Kota Pekanbaru sampai sekarang masih tercemar, yang mana tanaman eceng gondok itu bersebaran di mana-mana dan sudah menjadi suatu pulau yang ada di pinggiran sungai terdalam ini," kata Suherman.

Politisi Hanura itu mengklaim, sejauh ini belum ada tindakan nyata dari Pemko Pekanbaru yang semacam tidak peduli dengan aliran sungai terdalam di Indonesia itu.

"Saya ini salah satu putra Senapelan yang lahir dan dibesarkan di Sungai Siak ini, bahkan rumah saya pun berada di sekitar aliran sungai. Jadi selama ini, lebih kurang umur saya 58 tahun sekarang ini tidak pernah dinormalisasi Sungai Siak itu," paparnya.

Gerak cepat pemerintah untuk menormalisasi itu sangat dibutuhkan, agar pencemaran sampah tidak semakin parah dan menimbulkan masalah baru. 

Apalagi, keberadaan sungai merupakan sungai sejarah bagi Kota Pekanbaru.

"Kita takutkan ke depannya Sungai Siak ini makin lama makin dangkal. Jadi harapannya, pemerintah kota maupun pemerintah provinsi hendaknya bisalah saling memperhatikan sungai ini," tambahnya.

Dirinya bersama Komunitas Peduli Sungai Siak pernah mengajukan permohonan normalisasi kepada Pemko Pekanbaru, namun usaha yang dilakukan beberapa waktu lalu itu tidak membuahkan hasil, permintaan itu tidak dikabulkan oleh pemerintah.

"Sudah kita ajukan (normalisasi) ke Pemko, tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada tanggapan. Bahkan, kami juga sudah mengajukan ke Pemprov Riau namun sampai sekarang belum ada penjelasan dari Pemprov Riau. Jadi besar harapan kami sebagai putra daerah Pekanbaru merasa ikut bertanggung jawab," tutupnya.***
 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar