Sudah Beroperasional Hampir Dua Tahun

Wawako Heran RSD Madani Pekanbaru Belum Punya Fasilitas Rawat Inap

Rumah Sakit Daerah Pekanbaru Madani di Jalan Garuda Sakti (Istimewa).

PEKANBARU- Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, mengaku heran dengan RS Daerah Madani Pekanbaru yang hingga saat ini belum memiliki fasilitas rawat inap. Padahal gedung tersebut sudah beroperasi selama hampir dua tahun namun cuma bisa melayani pasien untuk rawat jalan saja.

" Saya juga heran, rumah sakit itu baru melayani pasien rawat jalan. Padahal sudah ada Puskesmas di Pekanbaru punya layanan rawat inap," kata Ayat, Selasa,(12/11/2019).

Ayat tak menampik saat disampaikan masalah terbatasnya anggaran menjadi penyebab hal itu terjadi. Padahal untuk sebuah rumah sakit idealnya memang sudah punya fasilitas rawat inap.

" Anggaran kita terbatas, alat kesehatan untuk menunjang layanan di rumah sakit memang mahal. Sedangkan anggaran kita terbatas," terangnya.

Karena itu Wawako meminta Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru proaktif untuk meningkatkan pembangunan RSD Madani, baik dari fisik maupun perlengkapannya. Salahsatu upaya dengan meminta bantuan anggaran ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

"Kita dorong untuk proaktif jemput APBD provinsi atau APBN. Kalau DAK kan bisa banyak,"imbuhnya.

Ayat, menegaskan, RSD Madani Pekanbaru butuh peningkatan di tahun ini. Diapun mendorong untuk memaksimalkan pelayanan rawat inap pada tahun 2020 mendatang. Apalagi RSD Madani hingga saat ini belum punya akreditasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, tak menampik rumah sakit memang belum melayani pasien rawat inap. 

Mereka hanya melayani rawat jalan bagi pasien yang berobat di sana. Pihaknya sedang menggesa peningkatan layanan untuk rawat inap RSD Madani. 

Seluruh gedung yang ada di areal rumah sakit bakal difungsikan pada tahun depan. Mereka menargetkan RSD Madani bisa beroperasi secara optimal pada tahun 2020. Apalagi fasilitas untuk rapat inap sudah dilengkapi pada tahun ini.

 "Kita targetkan tahun depan sudah grand opening," kata Amin.

Beberapa fasilitas penunjang dan alat kesehatan mulai dilengkapi termasuk menuntaskan akreditasi RSD Madani.

Dinas Kesehatan juga akan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk pelayanannya. Sejalan dengan persiapan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. 

Seperti diketahui RSD Madani tergolong rumah sakit klas C. Baru punya 40 tempat tidur di rawat inap klas III. 

Rumah sakit tersebut belum punya ruang rawat inap VVIP, VIP, klas I dan klas II. Rumah sakit milik pemerintah kota itu juga belum punya ruang ICU, HCU, ICCU dan IGD. 

Ruang operasi dan ruang isolasi juga belum tersedia. Tapi rumah sakit sudah punya 10 orang dokter umum dan 21 dokter spesialis.(iky)


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar