Sepanjang Tahun 2019

Lima Warga Meninggal Dunia Akibat DBD

Ilustrasi DBD (Internet).

PEKANBARU- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat sepanjang tahun 2019 lima orang warga Pekanbaru meninggal dunia akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut Plt Kepala Diskes, Muhammad Amin, korban meninggal disebabkan karena terlambatnya penanganan yang dilakukan pihak keluarga. Karen menganggap gejala penyakit tersebut hanya seperti demam biasa.

Namun demikian, Amin, mengatakan, pihaknya masih tetap turun ke lapangan untuk melakukan fogging (pengasapan-red) berikut penanganan yang optimal melalui Puskesmas yang ada. Bahkan untuk mengantisipasi persoalan pihaknya akan membentuk tim baru melibatkan instansi terkait lingkup Pemko Pekanbaru. Dia juga mencontohkan untuk korban terakhir akibat DBD yang meninggal dunia di wilayah Rumbai, terjadi karena faktor lingkungan yang kurang bersih.

" Yang meninggal di wilayah Rumbai Pesisir tepatnya di Gang Sekolah II. Hasil peninjauan di lapangan lingkungan tempat tinggalnya banyak air tergenang di parit," ujarnya.

Instansi terkait yang disebutkan meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Sehingga nanti, penanganan DBD bisa dilakukan secara terpadu.

"Saya sudah perintahkan bawahan untuk membentuk tim baru dalam penanganan DBD yang melibatkan seluruh instansi terkait," ucap Amin.

Selain itu, Dinkes juga mengoptimalkan penanganan DBD di Puskesmas, dengan jumlah korban yang sudah meninggal dunia akibat DBD, Amin, menjelaskan jumlah tersebut menurun dari yang terjadi ditahun- tahun sebelumnya

"Di tahun 2018, penderita DBD yang meninggal mencapai 10 orang. Penderita yang mendapat perawatan mencapai 600 orang lebih, tapi sudah banyak yang sembuh dan pulang. Meski masih ada juga yang masih dalam perawatan," ungkapnya.

Amin mengimbau masyarakat agar memeriksakan kondisi kesehatannya saat demam ke Puskesmas terdekat yang rata- rata sudah memiliki laboratorium untuk melakukan cek darah.

"Kalau ada trombosit pasien yang turun, kami cepat melakukan tindakan," imbuhnya.(iky).
 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar