Meski Emergency, Kontraktor IPAL Diminta Koordinasi Tutup Jalan

Pengalihan arus di Jalan KH. Ahmad Dahlan Pekanbaru

PEKANBARU- Kontraktor proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diminta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, saat menutup jalan meskipun dalam situasi emergency.

Tidak bisa menutup jalan atau mengalihkan rekayasa lalu lintas begitu saja tanpa koordinasi atau dilakukan secara sepihak. Sebab Dishub sudah banyak menerima laporan terkait persolan itu dari warga Pekanbaru.

"Pihak kontraktor harus tetap koordinasi ke kita. Mereka tetap harus melaporkannya walupun sifatnya emergency," kata Yuliarso, Plt Kadishub, Senin (23/12/2019). 

Koordinasi yang dimaksud bertujuan agar Dishub bisa merekayasa lalu lintas dari jalan yang ditutup karena pekerjaaan yang dilakukan pihak kontraktor. Apalagi untuk pengalihan arus lalu lintas tidak bisa sembarangan harus dilengkapi dengan rambu-rambu. Apalagi pengerjaan IPAL banyak dilakukan di tengah jalan raya.

Sehingga membahayakan para pengguna jalan yang melintas. Karena itulah koordinasi sangat diperlukan untuk kemanan dan kelancaran lalu lintas.

Yuliarso menyebut meskipun pengerjaan IPAL dilakukan namun untuk arus lalu lintas juga harus tetap berjalan. Saat ini pihaknya bersama Satlantas Polresta Pekanbaru sudah merekayasa lalu lintas di beberapa ruas jalan di sekitar pembangunan IPAL. 

"Memang akan terjadi penyempitan ruas jalan karena pekerjaan IPAL yang dilakukan di tengah jalan. Namun, arus lalu lintas tetap harus berjalan. Oleh karena itu mereka harus tetap berkoordinasi kepada kita supaya aktivitas lalu lintas berjalan. Dan kita akan berkoordinasi juga dengan Satlantas Polresta," ungkapnya.

Terkait persoalan sebelumnya masyarakat di sekitar pekerjaan proyek pembangunan IPAL sempat ribut dengan pekerja akibat akses Jalan KH Ahmad Dahlan dekat Masjid Al-Ikhlas ditutup total, Ahad (22/12/2019). 

Pasalnya, sebagian lajur pada jalan yang dibuka untuk akses lalu lalang kendaraan amblas ke dalam galian jaringan pipa IPAL yang sedang dikerjakan kontraktor. 

Desi, salah seorang warga sekitar yang berjualan makanan sarapan pagi tepat didepan pembangunan jaringan pipa IPAL itu mengatakan, jalan di tutup sejak pagi karena sebagian jalan turun kebawah. 

Jalan itu di tutup hingga pihak kontraktor menimbun kembali jalan amblas dengan material tanah. 

"Mungkin jalan itu amblas sejak tadi malam. Tapi masih bisa dilalui motor karena sebagian jalan yang turun ke bawah," kata Desi. 

Jalan itu di tutup sejak pagi hari hingga sekitar pukul 10.00WIB, setelah pekerja proyek menimbun kembali jalan itu dengan tanah hingga bisa dilalui. 

Dikatakan Desi, warga sekitar sempat ribut dengan pekerja yang berada dilapangan karena akses jalan di tutup total. 

"Warga mana terima kalau jalan di tutup total seperti itu. Enggak ada yang lewat dan belanja, kan merugikan yang punya usaha disini. Rata-rata disepanjang jalan ini orang punya usaha semua. Ada yang jualan, ada yang usaha percetakan reklame," aku Desi.

Dia menambahkan, jangankan akses ditutup, saat akses dibuka satu lajur seperti biasa saja konsumen sudaj malas melintas di jalan itu. 

Karena pembangunan IPAL yang dikerjakan berada di tengah jalan dan membuat lalu lintas menjadi macet. 

Desi juga mengkhawatirkan posisi kios yang ditempatinya ambruk  akibat penurunan pondasi pondasi bangunan yang tergerus ke dalam lubang galian jaringan pipa IPAL.

Sebab posisi kios  berada tepat di bibir galian jaringan pipa IPAL tersebut.(iky).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar