Penanganan Masalah Orang Gila, Kadinsos : Kami hanya Rekom Ketelantarannya Saja

Orang gila yang pernah diamankan Satpol PP di Jalan Lobak, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

PEKANBARU- Keberadaan orang gila mulai banyak di Kota Pekanbaru. 

Bukan hanya berkeliaran di jalanan, kehadiran mereka juga sudah meresahkan warga lain karena sudah mulai menempati fasilitas umum salahsatunya menjadikan halte bus sebagai tempat mangkalnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani, mengatakan, untuk urusan orang gila itu bukanlah semata-mata menjadi tanggungjawab pihaknya. 

Namun harus ditangani secara bersama OPD terkait lain, sebab dalam persoalan itu Dinas Sosial hanya sebatas merekom ketelantaran dari orang gila tersebut.

" Dinas Sosial dalam persoalan orang gila hanya pada titik ketika nanti orang gila itu mau dibawa dari Diskes ke Rumah Sakit Jiwa saja. Kamilah yang merekom ketelantarannya," kata Chairani, Selasa, (14/1/2020).

Yang bisa menyatakan seseorang itu gila kata Chairani, bukanlah Dinas Sosial yang dalam istilah kedokteran jiwanya orang gila dibagi dalam dua katgori yakni psikotik dan psikotis. 

Kalau penderita depresi atau psikotik tidak segera diatasi, lambat laun akan membuat status penderita meningkat menjadi psikotis.

" Kan adatu orang gila yang psikotis yang bertindak merugikan orang lain. Seperti memukul-mukul badan kendaraan bahkan sampai menghalangi jalan warga lain. Yang jelas untuk penanganan masalah orang gila ini harus bersama, buka hanya di Dinas Sosial saja sesuai Permendagri yang baru," kata Chairani, menjelaskan.

Terkait persoalan diberitakan sebelumnya, sejumlah warga jalan Hangtuah, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sail, merasa resah dengan keberadaan orang gila yang menjadikan halte bus TMP di depan SDN 36, dulu dikenal SD Teladan sebagai tempat mangkalnya.

Betapa tidak, halte bus yang sejatinya bisa dijadikan warga atau siswa sekolah untuk duduk saat menanti kedatangan bus TMP kini justru beralih fungsi menjadi tempat orang gila berikut barang bawaannya.

" Takutlah Om, kalau dia mengamuk bagaimana," kata siswa SD di daerah itu diminta komentarnya saat bersama beberapa siswa lain di sekitar lokasi halte, Selasa, (14/1/2020).

Keresahan warga juga disampaikan Atik yang mengaku memang setiap hari melihat orang gila itu mangkal di halte.

" Payahlah pokoknya, tiap hari ada dia (orang gila-red), kita mau duduk saja susah. Dinas terkait pemerintah tolonglah perhatikan masalah ini," pinta Atik. (iky).

 


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar