Pedagang Menumpuk di Jalan Teratai, Pasar Higienis Hanya jadi Tempat Tidur

Dibangun mliaran rupiah, Pasar Higienis hanya jadi tempat tidur

PEKANBARU- Keberadaan Pasar Higienis yang dibangun Pemerintah Kota Pekanbaru menelan anggaran hingga miliaran rupiah tampaknya tak termanfaatkan dengan baik.

Pantauan Selasa, (28/1/2020), ratusan pedagang lebih memilih menumpuk berjualan di pinggir-pinggir Jalan Teratai meski sudah ditertibkan berulang-ulang.

Sedangkan Pasar Higienis terlihat sepi tak satupun pedagang berjualan di dalamnya. Hanya terlihat beberapa orang memanfaatkan lapak yang terbuat dari keramik warna putih sebagai tempat tidur mereka.

" Darimana kajiannya bangun pasar di sini. Ini  perencanaan salah menurut kami. Lihatlah mana ada satupun pedagang yang mau masuk jualan di dalam sini," kata pria tersentak dari tidur saat mengetahui Wartawan mengambil gambar kondisi Pasar Higienis, Selasa, (28/1/2020).

Dia mengatakan, sejak dibangun hanya sebentar saja pedagag mencoba berjualan di dalam Pasar Higienis. Setelah itu keluar lagi karena hampir tak ada pembeli yang mau berbelanja.

"Sebentar saja pedagang masuk jualan ke dalam, setelah itu keluar lagi," katanya.

Salahseorang warga bernama Ridwan, yang mengaku tinggal di sekitar Pasar Higienis mengatakan, sejak tembok pembatas antara jalan dengan bangunan pasar higienis dibongkar, para pedagang hanya bertahan jualan di dalamnya selama tiga hari. Setelah itu kembali ke jalan karena tak sanggup merugi.

" Sejak tembok itu dibongkar hanya tiga hari para pedagang jualan di pasar higienis. Setelah itu mereka keluar lagi tak sanggup merugi. Sekarang bisa dilihat pasar itu hanya untuk tempat tidur saja," katanya.

Dia menjelaskan persoalan itu muncul lantaran sulitnya merubah kebiasaan pembeli berbelanja dari atas kendaraan.

"Kebiasaan masyarakat belanja sambil diatas kendaraan masih susah dirubah makanya," kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengatakan, Pemerintah Daerah sudah menyiapkan sarana perdagangan berupa pasar. Baik pasar higienis maupun pasar tradisional yang sudah dibangun dengan sebaik mungkin. 

" Semua itu diperuntukkan bagi pedagang. Karena itu berdagnaglah di tempat yamg sudah disediakan. Jangan berjualan di tempat yang tidak dibenarkan seperti di jalan raya," kata Ingot.

Jalan raya kata Ingot lagi bukan tempat berdagang termasuk di pedestrian. Kalau dilanggar jelas akan ditertibkan dan diberi tindakan.

" Kita mengimbau para pedagang untuk masuk ke dalam pasar jangan jualan di jalan raya atau di pedestrian," imbuhnya.

Ditanyakan, apakah yang berjualan di pinggir jalan merupakan pedagang yang sudah didata dan sudah memiliki kios di dalam Pasar Higienis, Ingot, mengatakan belum pasti.

" Bisa iya bisa tidak," tutupnya.(iky).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar