Pemeriksaan Rapid Test Massal Masih akan Berlanjut, Diskes Imbau Warga tak Ragu dan Takut

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih.

PEKANBARU- Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona di Kota Pekanbaru,  tim gugus tugas penanganan COVID- 19 sudah melakukan pemeriksaan rapid test secara massal di beberapa wilayah di Kota Pekanbaru.

Namun sampai sejauh ini  untuk jumlah warga yang mengikuti belum mencapai target yang diharapkan sebab masih banyak warga yang merasa ragu dan takut megikuti kegiatan yang dilaksanakan tersebut.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, mengimbau masyarakat Kota Pekanbaru untuk mengikuti pemeriksaan rapid test tanpa rasa ragu dan takut.

Menurut dia, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi itu terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun untuk pembentukan antibodi memerlukan waktu bahkan bisa sampai beberapa minggu.

" Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction). Karena itu masyarakat tak perlu takut," kata Zaini yang akrab disapa dr Bob, Sabtu, (30/5/2020), malam.

Dalam hal itu dr Bob menjelaskan, rapid test massal yang diadakan untuk menjaring kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun Orang Dalam Pemantauan COVID-19. Dengan harapan setelah itu dapat ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab apabila ada warga yang dinyatakan reaktif melalui pemeriksaan rapid test tersebut.

" Nah setelah hasil swab ternyata diketahui positif COVID-19 kita bisa langsung karantina warga itu sehingga tidak menularkan ke masyarakat lain.Untuk kegiatan pemeriksaan rapid test massal ini kita sudah berkoordinasi dengan camat dan lurah. Tapi kenyataanya dari 500 alat rapid test yang kita siapkan bahkan bisa ditambah tidak semuanya terpakai," ujar dr Bob.

Diberitaan sebelumnya, berdasarkan hasil rapid test massal yang diadakan tim gugus tugas penanganan COVID- 19 Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya, Sabtu 30 Mei 2020, diketahui sebanyak 10 orang warga di sana reaktif Covid- 19.

Ada dua lokasi yang dijadikan tempat untuk pemeriksaan rapid test massal di Kecamatan Tenayan Raya tersebut. Pertama, di kantor Camat Tenayan Raya dan lokasi kedua di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rejosari, dengan total alat rapid test yang disiapkan berjumlah sebanyak 500 unit.

Di lokasi kantor Camat Tenayan Raya, dari 250 alat rapid test yang disiapkan hanya diikuti 129 orang warga dengan hasil  pemeriksaan 2 orang dinyatakan reaktif COVID- 19. 

Sedangkan di lokasi kedua yakni di Rusunawa, dari 250 alat yang disiapkan hanya diikuti 149 warga dengan hasil pemeriksaan 8 orang warga di sana dinyatakan reaktif COVID- 19.

" Untuk total pemeriksaan hari ini ada 10 warga yang reaktif COVID- 19, Sampel swabnya sudah diambil akan dikirim ke Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad," kata Zaini Rizldy atau yang akarab disapa dr Bob.

Dijelaskannya, rapid test massal masih akan dilanjutkan di sejumlah lokasi dan kecamatan di Kota Pekanbaru dengan jadwal yang sudah ditentukan. Untuk hari Selasa 2 Juni 2020 akan dilaksanakan di Kecamatan Bukit Raya dan pada hari Kamis, 4 Juni 2020 di Kecamatan Marpoyan Damai.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar