Diduga Rem Blong, Bus Angkut Pelajar Terjun ke Jurang, Satu Orang Tewas
LAMPUNG SELATAN - Diduga akibat rem blong, bus pariwisata yang mengangkut belasan pelajar asal Metro, Lampung, yang hendak ke Pantai Minang Rua, Bakauheni. Lampung Selatan, terjun ke jurang.
Dalam peristiwa naas itu satu orang tewas di tempat dan belasan orang mengalami luka-luka.
Penumpang bus semula berniat liburan ke wisata Pantai Minang Rua, Bakauheni. Lampung Selatan. Minibus bernomor polisi BE 2694 GG membawa 19 orang pelajar Sekolah Menengah Atas asal Metro dan Bandarlampung.
Bus mengalami kecelakaan terjun ke jurang sedalam puluhan meter. Kendaraan tersebut mengalami kecelakaan diduga karena mengalami rem blong saat melewati turunan curam di jalur arah Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan.
Seorang korban yang selamat, M Arva, menceritakan, bus yang mengangkut 17 pelajar 1 orang sopir dan 1 kondektur tersebut masuk wilayah Pantai Minang Rua sekitar pukul 16.30 WIB. “Saya tidak dapat menjelaskan secara detail kerena kejadian tersebut begitu cepat,” ujar Arva.
Sebelum kejadian, sang sopir sempat menolak untuk masuk ke pesisir pantai Minang Rua, disebabkan medan jalan yang menurun curam dan menjadi pertimbangan bagi sopir untuk dapat melintas. Namun beberapa pelajar memaksa untuk menurunkan bus hingga ke bibir pantai. Naas bus meluncur deras hingga tak terkendali hingga akhirnya masuk jurang sedalam kurang lebih 10 meter tepat di sisi kiri jalan menuju Pantai Minangrua.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Puskesmas Bakauheni, jumlah korban yang ditangani berjumlah 19 orang, dari jumlah total pelajar 17 orang, 2 orang di antaranya sopir dan pendamping wisata. (Baca juga: Lupa Pasang Rem Tangan, Bus Masuk Jurang di Simalungun)
Sebanyak 8 korban luka parah dirujuk ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda. Satu di antaranya meninggal dunia. Sedangkan korban yang luka ringan dan dapat ditangani pengobatan berjumlah 7 orang. Ada pun, 3 orang sedang dirawat di Dusun Minang Rua di rumah warga setempat.
“Hingga Selasa malam, Puskesmas Bakauheni merujuk lagi 1 korban yang kondisinya memburuk,” kata Kepala UPT Puskesmas Bakauheni dr Paul Neman, dikutip dari sindonews.com.
Dari hasil penyelidikan polisi saat di lokasi tempat kejadian perkara, kecelakaan terjadi diduga akibat rem bus tidak berfungsi.
Hingga malam hari, bangkai bus masih berada di dasar jurang. Kemungkinan, Rabu pagi akan dilakukan evakuasi badan bus. Proses evakuasi agak sulit karena medannya yang curam. Kemungkinan evakuasi akan dilakukan dengan menggunakan alat berat atau crane.***
Tulis Komentar