Apresiasi Ranperda Ketahanan Pangan, Disketapang Pekanbaru Gelar Rakor
PEKANBARU- Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru menyambut baik dan mengapresiasi rencana hadirnya Rancangan Peraturan Daerah Ketahanan Pangan yang merupakan inisiatif dari DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru.
Menurut Kepala Disketapang, Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan , SP, M.Si, menginisiasi pembentukan Perda bukan hal yang mudah sebab banyak faktor yang ditenggarai sebagai penghambat.
Menyiasati hal tersebut, Rapat Kordinasipun langsung digelar Rabu, (8/6/2022) bersama tim sebagai bentuk respon atas rencana hadirnya Ranperda Ketahanan Pangan tersebut.
Seluruh pejabat struktural dan fungsional tampak hadir dalam kegiatan yang diadakan di ruang rapat kantor Disketapang Pekanbaru, Gedung B5 Lt. 1, Komplek Pemko Pekanbaru Bandar Raya Tenaya.
" Dinas ketahanan pangan merupakan salah satu stakeholder kunci dalam konten Ranperda ini, makanya kita harus petakan masalah dan isu-isu strategis yang akan diusulkan ke depannya," kata Alek, saat membuka rapat.
Kadis Akur, mengajak seluruh anggota organisasi di Disketapang berperan aktif dalam wujud nyata hadirnya Ranperda itu terutama terkait konten yang berkaitan dengan Tugas Fungsi (Tusi) di Dinas Ketahanan Pangan yang lebih dikenal dengan sebutan Disketapang.

Untuk arahan awal, Kadis Akur yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Pekanbaru itu menyampaikan sejumlah strategi yang akan dilakukan diantaranya membentuk tim internal yang akan menggali, merumuskan dan membuat rancangan awal Ranperda versi Disketapang.
Nantinya, akan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi dalam sesi-sesi pembentukan Ranperda tersebut. Mantan Kepala BPKAD Pekanbaru itu juga berharap agar isu-isu yang dibahas disesuaikan dengan struktur organisasi Disketapang yang menurutnya sudah mengalir baik dari hulu ke hilir, mulai dari isu ketersedian, distribusi dan konsumsi.
" Tusi Disketapang cukup menggambarkan alur pangan itu sendiri, mulai dari hulu dari masalah ketersediaan dan kerawanan pangan, lalu lanjut ke masalah distribusi dan cadangan pangan dan di hilir adanya konsumsi dan keamanan pangan” jelasnya.
Lebih lanjut Ayah tiga anak itu juga mengajak anggota untuk berpijak dari Grand Master Plan Ketahanan Pangan yang telah diterbitkan pada Desember 2020 yang lalu.
“Kita sudah punya Grand Master Plan Ketahanan Pangan, ini kesempatan baik untuk mengakomodirnya dalam muatan Ranperda Ketahanan Pangan. Untuk itu mari kita sikapi secara bijak dan komprehensif guna mendukung Tusi kita di eksekutif di bidang ketahanan pangan ini,” tegasnya.

Untuk penanggungjawab tim Rumusan di tingkat Dinas, Kadis Ketapang memercayakan kepada sekretarisnya yakni, Tengku Ahmed Reza Fahlevi, SAP, M.Si yang telah menjabat sebagai Sekdis di Ketapang sejak Bulan Desember 2021 lalu.
Sebelumnya, Tengku Ahmed Reza Fahlevi, merupakan Kepala Bagian Keuangan di DPRD Kota Pekanbaru, yang menurut Alek, itu akan sangat membantu dalam membangun komunikasi efektif untuk dapat mengkoordinasikan hadirnya Ranperda itu lebih efektif dan efiisen.
Alek, memaparkan, masa berlaku sebuah peraturan Perundang-undangan tidak berbatas waktu, kecuali digantikan oleh aturan yang baru atau dibatalkan oleh lembaga berwenang yang lebih tinggi.
Dengan demikian, itu menjadi peluang emas bagi Disketapang untuk mengumpulkan usulan-usulan strategis yang memadai guna pembangunan ketahanan pangan yang berkelanjutan di kota bertuah lewat dokumen regulasi sekelas Perda.
“Ini merupakan peluang emas, makanya kami percayakan tim ini dikoordinatori langsung oleh Pak Ses yang juga alumnus DPRD sendiri” celetuk mantan Kabag Humas Pekanbaru itu sumringah.
Akur, menargetkan, selama dua minggu ke depan atau setidaknya paling lambat akhir bulan Juni, anggotanya dapat memberikan progres yang memadai.

Artinya sudah memiliki rancangan awal yang disertai argumen argumen memadai yang sangat dibutuhkan dalam pembahasan di tingkat yang lebih tinggi ke depan.
Ada materi strategis akan diusulkan nanti dalam rencana Ranperda tersebut yang dirangkum dari berbagai peserta rapat yakni tentang stabilitas harga pangan pokok dan penting melalui kerjasama lintas daerah dalam penyediaan/distribusi pangan.
Kemudian, pemanfaatan lahan marjinal, lahan tidur, dan lahan potensial lainnya termasuk pengembangan sistem pemasaran produk pertanian terpadu untuk mendorong harga adil bagi petani dan konsumen.
Selanjutnya, mendorong pengembangan agroindustri dan korporasi usaha tani hulu dan hilir, perangkat aturan untuk jaminan penggunaan lahan pertanian berkelanjutan serta mendorong tumbuhnya pendidikan vokasi dan enterpreneurship untuk meningkatkan minat masyarakat terutama generasi muda ke dunia pertanian dan usulan strategis lainnya.
Diakhir sesi rapat, Kadis Akur mengakui keberadaan Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi bukanlah sebagai daerah sentra produksi. Oleh karena itu, dia ingin memastikan distribusi pangan lancar, mudah dijangkau masyarakat, dengan kuantitas dan kualitas yang terjamin.
Berusaha juga secara mandiri melakukan optimalisasi produksi dengan pemanfaatan lahan potensi lahan yang tersedia melalui intensifikasi dan teknologi dapat terakomodir dalam muatan Ranperda Ketahanan Pangan itu.
“Ini baru pertemuan awal, kita akan pantau progresnya sampai dua minggu ke depan, semua harus berkontribusi karena kita adalah tim yang dilabeli dengan nama Disketapang Squad,” tutupnya.***
Tulis Komentar