Jadi Narasumber di Pekanbaru Raya 2022, Kadis Ketapang Pekanbaru Beberkan Inovasi Ketahanan Pangan

Kadis Ketapang Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, SP, M.Si., saat menjadi Narasumber dalam acara talkshow dalam rangkaian pagelaran Pekanbaru Raya, Fair and Expo 2022 sempena HUT Kota Pekanbaru ke-238

PEKANBARU- Beragam inovasi pelayanan publik dilahirkan Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru yang termutakhir lebih viral dengan nama Disketapang di bawah sang Nakhoda, Alek Kurniawan, SP, M.Si. 

Uniknya lagi, inovasi yang tercipta seolah terintegrasi dari hulu ke hilir. Hal itu terungkap saat Kadis Akur sebutan termutakhir yang disematkan kepada mantan Sekretaris DPRD Pekanbaru itu didapuk menjadi Narasumber dalam acara talkshow dalam rangkaian pagelaran Pekanbaru Raya, Fair and Expo 2022 bersempena dengan HUT Kota Pekanbaru ke-238. 

Bertempat di atrium utama Mal Living World Pekanbaru, giat talkshow itu juga disiarkan langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru, Jumat (17/06) sekira pukul 14.00 WIB dipandu MC kenamaan kota Bertuah, Vinno Yatta.

Giat petang itu merupakan rangkaian kegiatan Pekanbaru Raya, Fair and Expo 2022 yang sudah memasuki hari ke-3 di mall yang beralamat di Jalan Soekarno – Hatta. 

Setelah menyapa pengunjung mal dan pemirsa di saluran udara, MC Vinno langsung menjemput kesediaan Kadis Ketapang untuk duduk di pentas utama pagelaran fair and expo tempat berlangsungnya acara talkshow tersebut.

Petang itu, Kadis Akur mengemas pembicaraanya dalam suasana Sersan (Serius tapi Santai) dengan maksud materi yang dipaparkan serius namun kemasannya santai.

“Assalamu’alaikum wr wb, Selamat petang untuk pengunjung Pekanbaru Raya, Fair & Expo 2022 beserta saudara pendengar RRI dimanapun berada, Saya Alek Kurniawan, siap menemani kalian di acara Obrolan Santai Petang ini” sapa Akur memulai pembicaraannya.

Kadis Ketapang menjelaskan, inovasi yang dilahirkan Disketapang adalah sebagai bagian dari upaya menjalankan roda organisasi  secara efektif dan efisien agar hasilnya terukur dan terintegrasi dari hulu ke hilirnya.

Dan yang terpenting menurutnya, inovasi tidak melulu bicara tentang pemanfaatan Ilmu Teknologi semata.

“Kita mencoba bekerja dengan inovasi yang terukur dari hulu ke hilir dan tidak melulu bicara tentang pemanfaatan teknologi informasi saja” jelas Akur. 

Ketua ISSI Pekanbaru itu memulai pembicaraan dari penerbitan Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru yang telah dirilis Tahun 2020 lalu.

Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, diharapkan sebagai dokumen perencanaan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang memadukan program dan kegiatan berbasis pertanian menjadi suatu kesatuan yang utuh baik dalam sistem kemasyarakatan, perspektif sistem maupun kewilayahan dengan penentuan skala prioritas di tengah terbatasnya pendanaan dana Pemerintah dalam APBD.

“Di tengah keterbatasan pendanaan pemerintah, tentu kita perlu skala prioritas dengan hitung-hitungan yang memadai. Nah disinilah posisi strategis Grand Master Plan ini” katanya.

Ketua IKA SKMA Pengda Riau itu melanjutkan pembicaraan kepada inovasi berbasis pemanfaatan teknologi informasi yang dinamakan dengan label siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan) yang dirilis pada tahun 2021. 

Akur menyebutkan, siTANGAN merupakan rumah data virtual ketahanan pangan yang mampu menghasilkan informasi digital yang berkualitas, akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap di bidang ketahanan pangan 

Lalu bergeser kepada siDIVA yang merupakan singkatan dari Aplikasi Digital FSVA yang baru dilauncing awal tahun 2022 ini. 

siDIVA, bermanfaat dalam mengidentifikasi Kondisi Ketahanan dan kerentanan pangan yang ada di Kota pekanbaru yang dituangkan dalam bentuk peta tematik/ visualisasi wilayah rentan, rawan dan aman ketahanan pangan tingkat kelurahan se-Kota Pekanbaru.

Sebagai upaya dalam publikasi informasi bagi seluruh stakeholder dikemas dalam tajuk 'Disketapang Berkabar' yang mulai diorganisir sejak awal tahun 2021 silam. 

Alek menyampaikan, urgensi dari program itu agar tersosialisasikannya publikasi dan komunikasi yang memadai, tepat dan terpadu terhadap informasi publik dalam program-program strategis di Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru. 

Bahkan netizen yang menjadi follower Disketapang diberi nama khusus dalam tagar #SobatPanganPKU.

Di bidang penyediaan data yang akurat juga diadakan kegiatan Survei Konsumsi Pangan dan Pola Pangan Harapan Kota Pekanbaru. Kegiatan itu sudah diperkenalkan sejak 2021 dengan harapan agar diperolehnya Informasi tingkat dan mutu konsumsi Pangan Penduduk Kota Pekanbaru dalam rangka menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk peningkatan kesehatan dan kualitas Sumber Daya Manusia Penduduk Kota Pekanbaru.

Untuk mengukur IKP Kelurahan se-Kota Pekanbaru, Disketapang juga menjalankan kegiatan Penyediaan Data Primer Kelurahan dan Data Indeks Ketahanan Pangan tingkat Kelurahan se-Kota Pekanbaru yang juga mulai dilaksanakan sejak tahun 2021. 

Alek menuturkan, data yang didapatkan di lapangan dijadikan sebagai kompilasi produk administrasi instansi terkait indikator ketahanan dan kerentanan pangan tingkat kelurahan se-Kota Pekanbaru yang dapat digunakan sebagai acuan semua pihak dalam mengambil keputusan strategis sesuai tugas, pokok dan fungsi masing-masing.

Di hilirnya ada program PPM (Pekan Pangan Madani) yang telah launcing di Bulan Desember tahun 2020 silam. PPM sendiri adalah tempat berjualan yang disediakan dinas sebanyak 2 kali dalam sepekan dengan membawa produk-produk petani dan pelaku usaha pangan ke tempat strategis akan mampu menjadi media promosi (marketing) agar produk-produk mereka lebih dikenal lagi dengan harapan akan terjadi peningkatan ekonomi dari kelompok-kelompok yang tergabung di kegiatan Pekan Pangan Madani (PPM). 

Kegiatan tersebut dilaksanakan hari Senin di Komplek Perkantoran Bandar Raya Tenayan dan Hari Kamis di Jalan Cut Nyak Dien, No 1, Kota Pekanbaru.

Salah satu inovasi unggulan lainya dinamakan dengan Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi (siCANTIG) yang Penuntasan Dokumen Grand Master Plannya sudah diterbitkan pada Agustus 2020. 

Output dari kegiatan itu adalah tersedianya Kawasan Agrowisata yang memiliki semangat Edukasi (Pembelajaran replika pertanian dari hulu ke hilir) dan Entertainment (Wisata Alam yang menghibur).

Selain PPM juga ada Outlet PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari) yang Dilauncing pada tahun 2017. PUAN BERSERI Yaitu Tempat berjualan/ Kios/ Toko pangan segar dan olahan dari kelompok binaan dinas. 

Dengan tujuan, agar terciptanya kebijakan pemerintah sebagai agen perubahan yang pro Petani yang diharapkan melahirkan manfaat yang berwujud (tangible benefit) berupa peningkatan pendapatan para petani dan tidak berwujud (intangible benefit) berupa jaminan stabilitas harga dan kemudahan akses yang sifatnya jangka panjang.

Bagi emak-emak kami, Disketapang juga menyediakan Informasi Harga Pangan Strategis yang sudah Dimasifkan ke masyarakat Pekanbaru sejak Juli 2020. 

Alek menegaskan, penyediaan informasi harga pangan yang dilakukan secara terus menerus setiap harinya di Media Sosial Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru adalah dalam rangka menyebarluaskan akses kepada seluruh stakholder terkait sebagai bahan input dan kebijakan lanjutan sehingga mengurangi tingkat disparitas harga yang terlalu tinggi terhadap komoditas-komoditas pangan strategis yang memiliki boto dan kontibusi inflasi yang tinggi di kota Pekanbaru.

Lalu di bidang pemberdayaan masyarakat, Alek, memperkenalkan, kegiatan Optimalisasi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Bantuan pada P2L itu  difokuskan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pengembangan rumah bibit, demplot, dan pekarangan keluarga.

Dulu kegiatan tersebut dinamakan dengan istilah KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang telah ditaja sejak tahun 2012 dan konsisten dilaksanakan secara berkelanjutan hingga saat ini.

Kegiatan Pemberdayaan masyarakat lain, Disketapang bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Pekanbaru juga ambil bagian dalam Optimalisasi Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KAMAPAN) yang telah ditaja sejak tahun 2012 sampai sekarang. 

Kegiatan itu berupa stimulus bantuan pertanian kepada Kelompok Tani yang bertujuan untuk meningkatkan budidaya, dan pengolahan hasil pertanian dari hulu – hilir dan meningkatkan nilai tambah produk komoditas unggulan.

Kemudian, untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan petani serta serta membentuk lembaga usaha yang berbadan hukum sehingga dapat tersentuh stimulus dari berbagai stakeholder karena kelembagaannya juga terdaftar di SIMLUHTAN Kementerian Pertanian RI.

“Alhamdulilah, berkat semua yang kita usahakan tersebut beserta kontribusi dari seluruh stakeholder di kota ini, pada awal 2022 Pemerintah Kota Pekanbaru berhasil bertengger sebagai IKP tertinggi kedua di tingkat Nasional” tegasnya.

Diakhir sesi, Alek, mengakui, keberadaan Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi yang bukan daerah sentra produksi. Untuk itu dirinya ingin memastikan distribusi pangan lancar, mudah dijangkau masyarakat, dengan kuantitas dan kualitas yang terjamin, berusaha juga secara mandiri melakukan optimalisasi produksi dengan pemanfaatan lahan potensi lahan yang tersedia melalui intensifikasi dan teknologi dapat terakomodir dalam setiap inovasi yang dilahirkan oleh Disketapang. 

Dan yang terpenting menurut dia, hal-hal strategis itu akan diusulkan dalam muatan Ranperda atas rencana hadirnya Ranperda Ketahanan Pangan inisiatif DPRD Pekanbaru. 

Diberitakan sebelumnya, Disketapang telah menggelar rapat koordinasi sebagai bentuk respon atas rencana hadirnya Ranperda Ketahanan Pangan pada Rabu (8/6/2022) lalu.

" Ini adalah peluang emas bagi Disketapang untuk mengumpulkan usulan-usulan strategis yang memadai termasuk di dalamnya inovasi-inovasi tadi guna pembangunan ketahanan pangan yang berkelanjutan di kota bertuah ini lewat dokumen regulasi sekelas Perda," tandasnya.***


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar